Produk skincare semakin banyak dan memiliki peminat tersendiri. Tetapi, apakah kamu pernah memeriksa produk skincare yang dipakai mengandung AHA, BHA maupun PHA?
Yang perlu kamu ketahui, produk skincare untuk eksfoliasi atau mengangkat sel kulit mati mengandung salah satu zat tersebut, Beauties. Nah, simak perbedaan AHA, BHA, dan PHA berikut ini, yuk!
1. Alpha-hydroxy Acid atau AHA
Alpha-hydroxy Acid atau AHA dikenal dengan asam alfa hidroksi, yaitu jenis asam larut air yang diperoleh dari pengolahan tanaman maupun hewan. Kandungan AHA pada skincare bisa ditemukan dalam beberapa bentuk, di antaranya seperti Tartaric Acid yang berasal dari anggur, Citric Acid yang berasal dari jeruk, Glycolic Acid berasal dari tebu, Hydroxycaproic Acid berasal dari royal jelly, Hydroxycaprylic Acid berasal dari hewan, Malic Acid yang berasal dari buah-buahan.
Kandungan AHA pada produk kecantikan memiliki beragam fungsi, di antaranya untuk mengobati jerawat, mengangkat sel kulit mati, menghilangkan bekas jerawat dan mencerahkan kulit yang tidak merata.
Bahkan, kandungan AHA efektif mengecilkan pori-pori, menjaga kelenturan kulit, menangkal efek penuaan dini seperti kerutan maupun garis halus. Kamu tak perlu khawatir memakai skincare yang mengandung AHA karena terbukti aman untuk kulit. Tetapi, pastikan untuk memakai skincare dengan kandungan AHA yang konsentrasinya kurang dari 10%.
Umumnya, jenis kandungan AHA yang paling populer dan sering digunakan adalah Glycolid Acid dan Lactic Acid. Jenis tersebut jarang mengiritasi sehingga menjadi bahan untuk skincare yang tersedia di pasaran.
2. Beta-hydroxy Acid atau BHA
Kandungan BHA pada skincare/ foto: freepik.com |
Untuk BHA atau asam beta hidroksi adalah asam larut lemak yang kerap didapat dari kulit pohon willow. Bisa juga dari kayu manis, atau daun wintergreen. Kalian tahu tidak, kalau asam salisilat menjadi satu-satunya sumber BHA yang kerap dipasarkan sebagai obat jerawat.
Umumnya, skincare yang mengandung BHA direkomendasikan untuk mengatasi permasalahan kulit berminyak. Alasannya karena BHA memiliki sifat mengeringkan. Makanya, kalian yang memiliki kulit berminyak wajib banget menggunakan skincare yang mengandung BHA.
Apalagi asam salisilat bisa membersihkan kulit mati dan efektif mengurangi produksi minyak alami yang disebut sebum. Otomatis bisa mengurangi terbentuknya komedo hitam dan komedo putih.
Hebatnya lagi, skincare yang mengandung BHA bisa digunakan orang dengan penyakit kulit rosacea. BHA bisa mengurangi kemarahan pada wajah, kamu bisa mencari skincare dengan konsentrasi BHA 0,5-5%.
Hindari menggunakan skincare yang konsentrasinya lebih tinggi karena dapat memicu iritasi pada wajah.
3. Polyhydroxy Acid atau PHA
Sementara Polyhydroxy Acid atau PHA termasuk senyawa turunan dari AHA yang efektif mengelupas sel kulit mati serta meratakan warna kulit. PHA berbeda dengan AHA dan BHA karena PHA tidak mengiritasi kulit maupun membuatnya sensitif pada sinar matahari.
Kandungan PHA bisa membantu proses eksfoliasi lapisan kulit terluar tanpa membuat kulit kering. Bahkan, PHA cocok untuk kulit yang sensitif pada AHA dan BHA.
Selain itu, PHA bisa memberikan asupan antioksidan yang berfungsi meningkatkan kolagen pada kulit wajah. Kolagen sangat penting untuk kulit, khususnya bagi perempuan.
Kandungan AHA, BHA dan PHA memiliki peran penting untuk skincare. Ketiga kandungan tersebut saling mendukung fungsi satu sama lain, tetapi kamu harus memperhatikan beberapa hal yang disarankan sebelum menggunakan kandungan tersebut.
Beauties harus mengenali nama lain bahan aktif yang tertera pada kemasan skincare, perhatikan juga pemakaian produk secara bersamaan agar skincare yang Beauties pakai memberikan hasil terbaik tanpa ada efek samping.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!