Meski telah memasuki bulan Oktober, musim kemarau masih saja betah menaungi sebagian besar wilayah Tanah Air, sementara hujan tak kunjung datang. Dalam menyikapi kemarau panjang ini, salah satu yang wajib diperhatikan adalah penggunaan tabir surya atau sunscreen pada wajah. Pasalnya, Indonesia termasuk ke dalam negara dengan Indeks UV yang cukup tinggi, terutama pada pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Tanpa perlindungan, kulit kita amat berisiko terpapar sinar UVA dan UVB dari matahari yang berbahaya bagi kulit. Ada banyak jenis tabir surya yang dijual di pasaran. Namun, sebaiknya sesuaikan jenis sunscreen dengan tipe kulitmu untuk hasil maksimal dan minim efek samping.
Apapun jenis kulitmu, ada beberapa hal penting yang wajib kamu petimbangkan saat memilih sunscreen.
Pertama, pilihlah tabir surya berspektrum luas dengan Sun Protection Factor (SPF) yang dapat memantulkan radiasi sinar UVB dari kulit dan Protection Grade of UVA atau PA yang memberikan perlindungan terhadap sinar UVA.
Kedua, gunakan tabir surya dengan SPF 30 sampai 50, khususnya bila kamu berada di luar ruangan untuk waktu yang lama.
Ketiga, pertimbangkan untuk memilih antara jenis physical sunscreen, chemical sunscreen, atau gabungan keduanya (hybrid). Tabir surya kimia umumnya mengandung avobenzone, oxybenzone, dan octinoxate yang memblokir sinar UV dengan menyerapnya ke dalam kulit dan kemudian melepaskannya. Sedangkan, tabir surya fisik dengan bahan aktif titanium dioxide dan zinc dioxide bekerja dengan menempel di atas kulit dan memantulkan sinar UV dari kulit.
Ketahui lebih lanjut cara memilih sunscreen sesuai jenis kulit di sini yuk!