Untuk Single Parent, Ini Dia 5 Tips Cerdas Merawat Anak

Menjadi single parent memang nggak mudah. Perjuangan ekstra mengasuh anak dan mencari nafkah harus dijalani dengan hati yang sabar. Selain itu, diperlukan management waktu yang bagus agar semua tugas bisa berjalan dengan baik. Agar kuat menjalani hari sebagai single parent, berikut ini adalah tips merawat anak yang harus kamu tau. 

Carilah sosok yang bisa dipasrahkan ‘anak’ saat sedang bekerja

mengurus anak/sumber:pixabay.com

Menjalani hari sebagai single parent memang tidaklah mudah. Perlu perjuangan yang luar biasa untuk mencari nafkah tanpa membuat anak terlantar. Sangat wajar bagi seorang single parent untuk merasa lelah saat menjalaninya.

Oleh karena itu, carilah sosok yang bisa dipasrahi anak saat sedang bekerja. Bisa saja kakek, paman, nenek atau bibi yang bisa menerima dengan senang hati menggantikan menjaga anak sementara. Dengan cara seperti ini, anak tidak akan merasa kehilangan kasih sayang. 

Kuasai keahlian laki-laki

keahlian laki-laki/sumber:pixabay.com

Memang sudah seharusnya bagi seorang single parent untuk menguasai keahlian laki-laki. Mengganti gas atau memasang lampu adalah salah satu skill yang bisa dipelajari, kok. Skill pria semacam ini akan berguna di saat-saat genting. 

Ajak anak liburan

liburan/sumber:pixabay.com

Saat hari libur tiba, jangan lupa untuk mengajak anak berlibur. Refreshing ke tempat wisata akan membantu anak mengenal dunia luar. Selain itu, kebahagiaan bisa bertambah tanpa perlu kehadiran sosok ayah yang hilang.

Lebih baik lagi bila mengajak anak berlibur ke alam yang tenang dan asri. Secara psikologis, anak akan tumbuh jadi pribadi yang lebih siap menghadapi kehidupan ketika ditempatkan ke alam. 

Jangan terlalu memanjakan anak

memanjakan anak/sumber:pixabay.com

Sebagai seorang single parent, penting untuk mendidik anak agar jadi pribadi yang mandiri. Jangan terlalu memanjakan anak karena bisa berdampak pada dunia dewasanya. Selain itu, anak yang mandiri akan bisa menjaga bundanya ketika nanti dewasa. 

Berikan penjelasan ke anak

Ketika si anak sudah cukup umur untuk mengerti situasi, sebaiknya jelaskan kepadanya situasi sebenarnya yang terjadi. Jelaskan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Meski awalnya bisa jadi anak tidak akan terima, namun lama kelamaan ia pasti paham dengan keadaan.