Ini Dia 4 Rekomendasi Novel Indonesia yang Meninggalkan Kesan Mendalam Untukmu

Bumi Manusia

Sebuah roman trilogi dengan latar belakang dan cikal bakal negara Indonesia pada abad ke-20 yang ditulis oleh Pramodya Ananta Toer akan membawa pikiran kita kembali pada era kolonial Belanda yang terbungkus dengan tragedi, sosial, dan cinta seiring yang melahirkan era indonesia modern. Peribahasa dan personafikasi makna tulisan akan selalu kamu temui pada rangkaian paragraf yang akan membuat terkesan dengan maknanya. Novel yang patut dibaca untuk mengisi kembali pikiran dan antusias kita terhadap nilai-nilai kebangsaan dan peradaban.

Foto: https://www.goodreads.com/book/show/1398034.Bumi_Manusia

Ibuk

Lima anak yang terlahir dari hasil sebuah cinta antara Sim, seorang kenek angkot dan playboy pasar, dengan perempuan kampung yang polos bernama Tina. Novel dengan basis penceritaan yang mengambil dari kehidupan sehari-hari akan membawa kita masuk ke dalam kemeriahan dari sebuah perjalanan hidup tentang perjuangan seorang ibu, ayah, anak. Novel Ibuk ini akan meninggalkan kesan yang spesial pada kita karena Iwan Setyawan dapat dengan sukses menyentuh nurani kita dengan nilai-nila kasih sayang seorang ibu yang selalu memberi nafas kehidupan bagi sekelilingnya.

Foto: https://dedul-faithful.blogspot.co.id/2016/06/review-ibuk-by-iwan-setyawan_4.html

Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Ketika wajahmu tertunduk ke bawah dan kenyataan selalu menghantam manusia tanpa adanya ancang-ancang yang mengingatkan, tanpa disadari bahwa pada saat itulah kita akan mendapatkan pelajaran yang paling mahal harganya. Kumpulan-kumpulan cerita yang berbeda namun saling memiliki keterikatan satu sama lain dikemas secara baik oleh Tere Liye sebagai penulis. Novel berjudul “Rembulan Tenggelam di Wajahmu" ini merupakan nove keras, namun menyentuh.

Foto: https://www.goodreads.com/book/show/1376124.Rembulan_Tenggelam_Di_Wajahmu

Max Havelaar

Pada abad ke-19 Douwes Dekker terusik nuraninya setelah melihat sistem tanam paksa oleh Belanda yang menindas Pribumi. Dengan nama pena Multatuli, yang berati aku menderita, Douwes Dekker dikisahkan dalam novel ini. Selain itu digambarkan pula bagaimana kekejaman sistem tanam paksa yang menyebabkan ribuan Pribumi menderita kelaparan, miskin dan menderita. Kisah tragis, lucu dan humanis ada dalam tulisannya. Max Havelaar meupakan salah satu karya klasik yang mendunia. Buku ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan diadaptasi dalam film.

Foto: https://resensibukunisa.blogspot.co.id/2015/02/max-havelaar.html