5 Fashion Designer Ternama yang Merangkap Jadi Desainer Kostum Film, Ada Coco Chanel!

Kostum merupakan salah satu bagian krusial dari produksi film demi membuat setiap tokoh lebih hidup. Karena besarnya fungsi kostum itu, seorang costume designer bonafide dipekerjakan untuk mendandani tiap karakter. Butuh ketelitian terhadap detail, costume designer dibantu oleh tim wardrobe dan terkadang, desainer kolaborator untuk menciptakan rancangan kostum.

Kemampuan dasar bisa mendesain busana termasuk salah satu persyaratan yang harus dipenuhi. Karena itu, tak jarang perancang busana ternama dipilih untuk ikut berperan di dalamnya. Sejumlah fashion designer ternama ciptakan kostum film yang sama indah seperti kreasi untuk label sendiri, yuk ketahui 5 diantaranya!

Christian Dior, Stage Fright (1950) 

Aktris Amerika-Jerman yang aktif sejak tahun 1920an, Marlene Dietrich digandeng sebagai tokoh utama film Stage Fright. Kabarnya, ia sempat menolak untuk membintangi film ini jika sahabatnya, Christian Dior, tidak jadi penata kostum. Ia pun membujuk sang sutradara, Alfred Hitchcock, dengan kata-kata, “No Dior. No Dietrich!” yang jadi quote ikonis. Alhasil, Dietrich pun ditemui dalam busana Dior dalam film klasik tersebut.

Coco Chanel, Last Year at Marienbad (1961)

Perancang busana asli Prancis, Coco Chanel buktikan kemampuan dalam pembuatan kostum film Hollywood tahun 1930an sejak dikontrak senilai jutaan dolar oleh rumah produksi Samuel Goldwyn. Karena itu, ia juga dipilih untuk menjadi costume designer film negara asalnya, Last Year at Marienbad yang merupakan salah satu film Prancis ikonis.

Tokoh utama didandani dalam sejumlah kostum elegan dengan pembuatan totalitas, mulai dari penggunaan material chiffon, lace, hingga detail mutiara. Melansir majalah AnOther, Chanel mengungkapkan ia mengambil inspirasi dari estetika film tahun 1920an yang sophisticated.

Hubert de Givenchy, Breakfast at Tiffany’s (1961)

Gaun hitam sleek dan kalung mutiara yang dikenakan karakter Holly Golightly jadi elemen yang sangat terasosiasi dengan film klasik Breakfast at Tiffany’s. Audrey Hepburn memukau dalam gaun rancangan Hubert de Givenchy yang digandeng sebagai penata kostum kolaborator.

Untuk syuting, Givenchy menyiapkan 3 little black dress berbeda––versi pendek tidak dikenakan dalam film dan sekarang disimpan sebagai arsip Givenchy, sedangkan versi ketiga dilelang Christie’s tahun 2006, meraup 467.200 poundsterling. Bersama desainer kostum Edith Head, mereka sukses membuat kostum bersejarah yang chic dan feminin sekaligus membuat LBD sebagai wardrobe staple setiap perempuan. 

Giorgio Armani, American Gigolo (1980)

Aktor Richard Gere berakting dalam sejumlah setelan jas Giorgio Armani sepanjang film American Gigolo. Tokoh Julian Kaye dinilai sangat merepresentasikan karakter laki-laki Armani, sinema Hollywood ini pun jadi pendongkrak popularitas label asal Italia itu di Amerika Serikat. Tidak berhenti di situ, Armani juga dipercaya untuk menjadi desainer kostum beberapa film setelahnya, seperti Miami Vice, The Bodyguard, dan The Wolf of Wall Street.

Miuccia Prada, The Great Gatsby (2013)

Sosok di balik kreativitas kostum mewah nan memukau film The Great Gatsby yaitu Miuccia Prada yang digandeng sebagai kolaborator penata kostum Catherine Martin dan sutradara Baz Luhrmann. Desainer asli Italia itu mengambil 40 gaun dari arsip Miu Miu dan Prada untuk dikerjakan kembali.

Gaya flapper girl khas tahun 1920an dibentuk dari gaun-gaun tersebut dengan kombinasi material silk, manik-manik, kristal, dan sebagainya untuk ciptakan nuansa glamor. Khusus untuk gaun kristal yang dipakai karakter Daisy ke pesta Gatsby, ia mengambil inspirasi dari koleksi Prada Spring/Summer 2010. Selain The Great Gatsby, Miuccia Prada juga merancang kostum film Romeo + Juliet tahun 1996, Beauties.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!