Nama Max Alexander mungkin belum populer di industri fashion global, tapi bocah laki-laki 7 tahun asal Amerika Serikat itu sudah menarik perhatian publik melalui bakatnya. Berbeda dengan murid SD kelas 1 kebanyakan, Max justru mempunyai hobi membuat gaun. Namun bukan sembarang gaun yang dibuat untuk boneka, ia berhasil membuat gaun life-size dengan craftmanship dan detail indah.
Anak kelahiran tahun 2016 itu pun mencanangkan nama sebagai perancang gaun couture di mana ia mendirikan labelnya, Couture to The Max, di tahun 2021. Sebanyak 1.5 juta pengikut Instagram mengantisipasi rancangan-rancangan Max. Yuk kenalan dengan sosok desainer cilik ini!
Menyukai Dressmaking Sejak 4 Tahun
Max Alexander/ Foto: instagram.com/couture.to.the.max |
Max berdarah campuran di mana sang ayah berkebangsaan Kanada dan ibu berdarah Amerika Serikat. Selama memasuki preschool, Max terinspirasi dari karya-karya Vincent Van Gogh, Frida Kahlo, Yayoi Kusama, dan Alexander Calder. Namun tidak sampai usia 4 tahun ia memberi tahu sang ibu, Sherri Madison, bahwa ia menyukai dressmaking atau pembuatan gaun.
“I need a mannequin” cerita Madison saat Max mengungkapkan kegemarannya, dikutip dari People. “If you get me a mannequin, I’ll show you. I’m a dressmaker”.
Madison memfasilitasi Max mengembangkan bakatnya tersebut dan membiarkannya belajar menjahit otodidak sebelum mengikuti kelas menjahit secara formal di usianya yang ke-5.
Dengan kemampuan yang semakin terasah, kreasi Max memperlihatkan perkembangan. Ia meluncurkan label Couture to The Max di tahun 2021, telah buat lebih dari 100 gaun, merangkum portfolio dalam situs pribadi, dan menerima komisi dari selebriti, yaitu sebuah jaket untuk Sharon Stone, dan menarik pembeli di pangsa internasional.
Baca cerita bagaimana ia bisa begitu berbakat dalam menjahit dan merancang gaun di halaman selanjutnya ya!