Cotton Ink
Langkah selanjutnya mereka lakukan ialah melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com yang akan dijadikan modal pembuatan hazmat sekaligus membayar upah harian penjahit. Adapun target kumpul ialah 500 juta selama 60 hari. Namun di luar perkiraan, dalam waktu 4 hari saja dana yang terkumpul sudah mencapai angka 350 jutaan.
Tim dari Cotton Ink pun akhirnya bergerak cepat untuk membuat 10 ribu hazmat dengan cara bertahap. Hazmat yang dibuat telah disesuaikan dengan arahan para dokter, termasuk soal material yang digunakan. Hal yang tidak kalah penting ialah harus tahan air.
Anne Avantie
Meskipun sudah 30 tahun berkarya dan telah memiliki yayasan yang bergerak di bidang kesehatan, belum pernah membuat alat pelindung diri. Terlebih lagi mengesampingkan produksi kebaya yang selama ini menjadi sumber utama pemasukan baginya.
Karena tindakan mulianya tersebut, Anne Avantie harus bertaruh dengan bisnis dan kesejahteraan karyawannya. Terlebih lagi mendekati bulan suci Ramadan dan lebaran dirinya harus mempersiapkan THR. Meski demikian Anne Avantie mengaku ia melakukan apa yang ia bisa dan selebihnya ia menyerahkannya kepada Tuhan.
Baju APD atau hazmat yang sudah dijahit hanya akan disumbangkan kepada rumah sakit yang sudah mengirim surat kepada pihaknya. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya kemungkinan hazmat jatuh ke tangan pihak-pihak yang ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Anne Avantie juga menuturkan bahwa hingga saat ini sudah ada lebih dari 400 rumah sakit yang mengirimkan pengajuan kepadanya.
Hian Tjen
Hasil kolaborasinya dengan desainer lain, tim Hian Tjen telah berhasil membuat 1000 baju medis. Sedangkan untuk saat ini tim nya sedang disibukkan membuat hazmat yang akan didonasikan kepada @project_indonesia.
Adapun desainer yang digandeng oleh Hian Tjian ialah Danny satriadi Yogi Pratama, Stella Rissa dan Priyo Oktaviano. Hingga saat ini tidak kurang dari 700 APD buatan dirinya dan tim sudah dikirimkan ke Maluku Kalimantan bahkan Papua Barat. Indonesia itu sendiri merupakan himpunan dokter lulusan dari Universitas Trisakti.
(kik/kik)