Adibusana merupakan pakaian dengan level berbeda. Bukan cuma setiap detailnya dibuat dengan teliti menggunakan tangan, tapi semua materialnya berkualitas tinggi. Wajar jika busana haute couture bernilai tinggi mengingat prosesnya yang rumit. Sebut saja pembuatan jaket couture dari rumah mode Schiaparelli.
Beberapa waktu lalu, direktur artistik Daniel Roseberry membagikan proses pembuatan sebuah jaket Schiaparelli koleksi Fall 2022 kepada Harper’s Bazaar. Koleksi bernuansa hitam dan emas dengan siluet klasik itu lahir dari ide besar surealisme. Bersama tim ateliernya, Roseberry merancang sebuah cropped jacket material wool crepe di mana prosesnya membutuhkan waktu 150 jam dan 5 kali fitting. Ini dia tahapan yang dilaluinya hingga menjadi look couture memesona.
Sketsa Pertama
Sketsa jaket/ Foto: harpersbazaar.com/Courtesy of Schiaparelli |
Roseberry mempersiapkan sketsa 5 - 6 jaket yang nantinya akan dipelajari oleh tim atelier. Sketsa tersebut belum utuh, gambar hanya menunjukkan siluet jaket secara garis besar karena dibuat secara bertahap. Sketsa awal yang ditampilkannya hanya memperlihatkan bentuk pundak dan membutuhkan waktu sekitar 8 minggu untuk membuat dan mempelajarinya.
Fitting Pertama
Bagian pundak jaket/ Foto: harpersbazaar.com/Courtesy of Schiaparelli |
Proses fitting pertama membutuhkan waktu 7 minggu, Beauties. Bagian pundak menjadi aksentuasi jaket. Untuk memberikan tampilan kokoh, tim Schiaparelli menyelipkan sebuah bar sebagai rangka yang menguatkan struktur. Roseberry mengaku walaupun terdengar mudah, butuh waktu berminggu-minggu untuk memotongnya.
Fitting dan Sketsa Kedua
Jaket dan rok ensemble/ Foto: harpersbazaar.com/Courtesy of Schiaparelli |
Setelah bagian pundak sudah terbentuk, fitting kedua dilakukan dan dilanjutkan oleh pembuatan sketsa berikutnya. Roseberry melengkapi gambar jaket serta bagian pinggang dan rok. Roseberry mengakui sketsa jadi bahasa yang digunakannya untuk berkomunikasi dengan atelier. “Aku harus berbicara melalui sketsa untuk menggoda mereka. Karena mereka harus jatuh cinta dengan busana ini. Dan jika mereka tidak jatuh cinta, ini tidak akan berhasil.”
Fitting Ketiga
Opening bagian belakang menampilkan corset/ Foto: harpersbazaar.com/Courtesy of Schiaparelli |
Ketika atelier menggabungkan jaket dengan roknya, Roseberry tahu bahwa piece tersebut akan jadi Look 1. Dalam fitting ketiga ini, mereka mulai menentukan panjang lengan dan finalisasi ukuran. Bagian belakang dibuka 10 cm untuk menampilkan ikatan korset yang indah––konstruksi yang sering ditemukan pada karya Elsa Schiaparelli.
Untuk menambah kesan romantis, pita hitam material velvet juga mulai ditempelkan pada bagian depan jaket. Dalam proses yang memakan waktu 2 minggu ini pula mereka menambahkan choker, lipstick dalam rona merah-oranye, serta topi boater. Dengan demikian, mereka menampilkan karakter dari keseluruhan look.
Fitting Keempat
Penambahan ornamen/ Foto: harpersbazaar.com/Courtesy of Schiaparelli |
Fitting keempat membutuhkan waktu seminggu di mana penambahan detail lainnya dilakukan untuk mempercantik pakaian. Mereka menggunakan ornamen anggur hitam yang dibuat dengan cara membungkus bola foam dengan material silk hitam dan nantinya dijahit pada pakaian. Selain itu, aksesori seperti anting dan gelang sudah mulai dikenakan pada fitting ini.
Fitting Kelima
Proses finalisasi/ Foto: harpersbazaar.com/Courtesy of Schiaparelli |
Semua finalisasi dilakukan pada fitting terakhir yang berlangsung selama 2 hari. Misalnya finalisasi panjang lengan, peletakan bordiran lalu membordirnya pada jaket, dan pita yang akan dipasang dibuat lebih besar dan sedikit melingkar.
“Pada fitting couture, ketika look final sudah jadi, ada upacara yang dilakukan. Ruangan jadi hening. Ada tepukan tangan. Rasanya seperti tarian bersama atelier dan ini merupakan penghargaan setelah banyaknya jam yang kita habiskan untuk mengerjakannya,” tutup Roseberry.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!