Kantor Louis Vuitton Moët Hennessy (LVMH) di Paris, Prancis jadi sasaran demonstrasi massa pada 13 April 2022. Aksi tersebut terjadi terkait rencana kebijakan Presiden Emmanuel Macron untuk menaikkan usia batas pensiun dari semula 62 tahun menjadi 64 tahun.
Melansir dari laman Libération, massa yang diperkirakan jumlahnya mencapai 400 orang berdemo di depan kantor perusahaan barang mewah yang menaungi brand seperti Louis Vuitton dan Dior tersebut.
Sejumlah massa pun menyalakan bom asap sementara yang lain mengibarkan bendera protes. Namun mereka tidak menyasar masuk butik Louis Vuitton yang ada di sekitar gedung.
"Jika Anda mencari uang untuk mendanai pensiun, ambillah dari para miliuner," ujar Fabien Villedieu, perwakilan dari Sud Rail seperti dikutip dari Reuters.
Aksi protes terkait kebijakan pensiun di Prancis ini sendiri sudah berlangsung sejak Januari lalu.
LVMH merupakan grup yang dimiliki Bernard Arnault, yang juga merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Forbes mencatat total kekayaannya mencapai 238,7 miliar USD.
Pada pemilihan umum Prancis 2017 lalu, Bernard Arnault secara terang-terangan bahwa ia mendukung Emmanuel Macron.
"Emmanuel Macron akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan, membuka investasi lebih banyak dan pertumbuhan ekonomi yang pesat bagi Prancis," Ujar Arnault kepada harian Le Figaro.
Kedekatan Macron dan Arnault juga terlihat ketika sang Presiden menghadiri pembukaan pusat perbelanjaan La Samaritaine milik LVMH pada 2021.
Ironisnya, protes juga terjadi bertepatan dengan kenaikan penjualan dan keuntungan bisnis LVMH pada kuartal pertama 2023 yang tentu berimbas pada jumlah harta Bernard Arnault.
Baca di halaman selanjutnya mengenai bisnis LVMH ditahun 2023.