Katun Organik vs Katun Konvensional, Mana yang Lebih Baik?

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Minggu, 05 Feb 2023 11:00 WIB
Foto: pexels.com/Armagan Basaran

Kain katun mungkin jadi kain paling mendominasi bahan pakaian dari dulu hingga sekarang. Material lembut, breathable, dan mudah menyerap keringat cocok digunakan sebagai bahan pakaian sehari-hari. Harganya pun terjangkau di berbagai kalangan sehingga katun pun jadi salah satu tekstil paling populer. 

Hanya saja, sering muncul perdebatan bahwa proses pembuatan katun konvensional tersebut berbahaya, merusak lingkungan, dan tidak etis. Dengan latar belakang itu, pengembangan organic cotton atau cotton organic dikerahkan. Namun, apa sebenarnya perbedaan katun konvensional dan katun organik? Baca rangkuman dari berbagai sumber berikut ini yuk!

 

Katun Konvensional


Perkebunan kapas/ Foto: pexels.com/Mr Location Scout

Katun berasal dari serat kapas yang dipintal menjadi benang, Beauties. Karena berasal dari serat alami, katun bersifat biodegradable atau bisa terurai alami. Pembuatannya dimulai dari pengembangbiakan tanaman kapas di perkebunan yang dinilai berbahaya bagi alam dan manusia.

Tanaman kapas diberikan pestisida dalam jumlah besar. Zat kimia dari pestisida ini tentu akan mencemari tanah, air, dan membahayakan manusia serta binatang yang terpapar. Sementara para pekerja juga menjadi salah satu masalah yang masuk di dalamnya. Melansir situs Good on You, anak-anak terkadang dipekerjakan di perkebunan kapas Uzbekistan. Namun penurunan drastis mulai terlihat sejak tahun 2020.


Bahan katun konvensional/ Foto: pexels.com/Monstera

Hal yang mengkhawatirkan dan dianggap kurang sustainable juga terlihat pada proses manufaktur. Setelah kapas dipanen, kapas dijemur di bawah cahaya matahari hingga kering, lalu dipisahkan bijinya sehingga kapas dapat dipintal menjadi benang.

Benang ini pun dilanjutkan untuk diolah menjadi barang jadi melalui proses manufaktur. Good on You mencatat sebuah kaus membutuhkan 2.700 liter air untuk diproduksi. Mengingat produksi dalam jumlah besar, air yang dibutuhkan pun lebih banyak juga.

Karena sederet alasan tersebut, katun konvensional dianggap tidak berkelanjutan, Beauties. Tapi tak usah khawatir! Saat ini tersedia kain alternatif yang lebih sustainable. Baca halaman selanjutnya untuk mengetahui tentang katun organik dan manfaatnya ya!

 

(raf/raf)