Kecintaan Niluh Djelantik pada Sepatu Hingga Nyaman di Kaki Para Selebritis Dunia

Mungkin Minasan sudah memiliki Christian Louboutin, Jimmy Choo, Stuart Weitzman, atau Manolo Blahnik dalam rak sepatu Minasan. Tapi apakah Minasan sudah memiliki Niluh Djelantik di antara deretan nama desainer sepatu dunia? Perempuan asal Bali ini sukses membuat ribuan pasang sepatu handmade yang dipasarkan di dunia, hingga sampai di kaki Uma Thurman, Julia Robert, hingga Cameron Diaz.

Sepatu yang Dua Kali Lebih Besar

Sosok Niluh Djelantik mungkin belum dikenal luas di negeri sendiri, namun namanya sudah dikenal oleh beberapa selebritis dunia. Niluh yang dibesarkan oleh single mom yang fokus pada pendidikannya, selalu dibelikan sepatu dengan ukuran yang dua kali lebih besar sehingga membuatnya tidak nyaman.

Mama lebih fokus pada pendidikan, jadi [sepatu] harus diganjel sama kain karena dua atau tiga ukuran lebih besar. -Niluh Djelantikhttps://careercenter.petra.ac.id/index.php/tFigures/view/id/CINTAPUN+BISA+BERKEMBANG+MENJADI+BISNIS++Niluh+Djelantik%3A+Sepatu+Lokal+yang+Dipakai+Selebritas+Dunia

Karena ketidaknyamanan itulah, Niluh kecil berprinsip ingin membeli sepatu yang pas ketika ia dewasa nanti. Hingga akhirnya ia mendapat pekerjaan pertama, ia membeli sepatu seharga Rp 15.000,- dengan ukuran yang pas, namun masih terasa tidak nyaman di kakinya. Ia akhirnya berhasil membeli sepatu yang pas dan nyaman saat bekerja di Jakarta. Ia juga pernah bekerja sebagai Direktur Marketing di sebuah perusahaan fashion milik Paul Ropp yang mengharuskannya terbang ke beberapa negara.

Mulai dengan Nilou

Lepas dari Paul Ropp karena sakit, Niluh memulai bisnis sepatunya di tahun 2003. Ia menggunakan brand Nilou yang diambil dari pelafalan orang asing ketika memanggil nama Niluh. Sejak saat itu, ia mulai membuat sepatu handmade di bawah nama Nilou yang cukup populer di beberapa negara dan sempat bekerja sama dengan pabrik sepatu namun tak membuatnya puas dengan hasilnya.

Saya menciptakan Nilou sebagai brand untuk alas kaki handmade saya yang ekslusif. Saya tidak ingin membuat produk secara masal. Tiba-tiba saya menerima order sebanyak 4.000 pasang sepatu dengan 12 style yang berbeda di beberapa negara Eropa. Karena tidak memiliki pabrik besar yang melayani permintaan pasar, saya harus meminta pabrik sepatu lain untuk memproduksi sepatu untuk saya. Saya tidak merasa puas dengan kualitas produk tersebut dan memutuskan untuk membuat pabrik sepatu saya sendiri.https://www.thebalidaily.com/2012-04-21/ni-luh-jelantik-brings-style-and-sexiness-heels.html

From Nilou To Niluh Djelantik

Pengalaman buruk ini pernah dialami Niluh saat sebuah agen yang memasarkan sepatunya di Eropa memintanya memindahkan pabriknya ke Cina. Niluh menolak karena jika ia memindahkannya ke Cina, para seniman yang bekerja padanya tidak akan memiliki lapangan pekerjaan. Akibat penolakan itu, Nilou akhirnya dipatenkan oleh agen tersebut dan Niluh terpaksa merubah brand-nya menjadi Niluh Djelantik.

Saya hanya mengabaikan gagasan itu. Itu melawan mimpi saya sendiri dan hati nurani saya. Saya hanya ingin membuat sepatu. Mereka [agen] menipu saya meskipun dengan mendaftarkan produk mereka di bawah Nilou Australia dan Nilou Cina. Itu adalah pengalaman yang menyakitkan. Saya harus mengubah merek Nilou saya, salah satu yang telah saya bangun dari awal. Dengan restu dari orang tua saya, saya mulai menggunakan Ni Luh Djelantik sebagai merek baru untuk sepatu saya. Djelantik adalah nama ayah saya.https://www.thebalidaily.com/2012-04-21/ni-luh-jelantik-brings-style-and-sexiness-heels.html

Oxford shoes yang dibuat tahun 2003 di Desa Canggu, Bali.

Brand ini ditandai dengan ukiran yang unik dan dirancang untuk menjadi high heels atau wedges yang nyaman dengan sentuhan elegan.https://www.arabianbusiness.com/photos/balinese-shoe-designer-finds-fame-530115.html

Detail yang Unik

Ketika melihat beberapa model flat dan heels yang dipajang Niluh, kesan pertama yang didapat para pelanggannya adalah unik. Nuansa etnik khas Bali diukir di lapisan sandal dan sepatu yang tidak akan ketinggalan jaman.
Sadewa Shoes
Tak hanya detail yang menarik perhatian kaum hawa, Niluh juga lebih mengutamakan kenyamanan saat dipakai, karena itulah ia mengerjakan sepatu secara handmade dan tidak diproduksi secara massal. Dengan membuatnya secara handmade, tidak hanya detail unik saja yang dihasilkan, namun kenyamanan yang didapat dari material berkualitas tinggi juga bisa diperoleh dengan baik daripada menggunakan mesin pembuatan sepatu secara masal.

Menurut Niluh, sepatu tumit tinggi yang baik adalah sepatu yang tetap nyaman dipakai meski sudah dipakai selama 8 jam, bukan 10 menit. Oleh karena itu ia begitu peduli pada proses pembuatannya. Tak masalah jika dalam satu hari workshop-nya hanya bisa memproduksi satu pasang sepatu. Sebab, kualitas produk jauh di atas kuantitas.https://www.andriewongso.com/articles/details/14475/Jatuh-Bangun-Desainer-Sepatu-Hak-Indonesia-yang-Menembus-Kancah-Internasional

Cocok untuk Berbagai Acara

Sepatu buatan Niluh ini lebih fokus pada kenyamanan dan tidak hanya fokus pada satu kesempatan. Sepatu dan sandal yang ditawarkan memiliki harga berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 4 jutaan. Jika Minasan ingin membelinya dengan potongan setengah harga, Minasan bisa membelinya secara online di fanspage Niluh Djelantik.
Meskipun Niluh tidak mengatakan secara spesifik siapa selebriti Hollywood yang memakai sepatu buatannya, baik media luar atau dalam negeri telah menyebutkan nama-nama selebriti internasional yang terlihat membeli sepatu Niluh dan memakainya.

Selebritis seperti Cate Blanchett, Uma Thurman, Julia Roberts, Paris Hilton, Cameron Diaz dan Top Model Amerika Gisele Bundchen diketahui telah membeli sepatu dan sandal cantik Niluh Djelantik.https://www.rougevoguemag.com/balinese-shoe-designer-niluh-djelantik-becomes-a-celebrity-fashion-favorite/