Prada telah mempresentasikan koleksi pria di Milan Fashion Week pada hari Minggu (22/6/2025) lalu. Sayangnya, salah satu kreasi dari koleksi Spring/Summer 2026 itu justru menuai kontroversi lantaran menyerupai sandal kulit pria khas India, yaitu kolhapuri, tanpa memberikan credit atau keterangan yang sesuai.
Alas kaki dengan T-strap dan toe-ring berbahan kulit tersebut ditemukan dalam beberapa look yang dikenakan model. Prada mendeskripsikan produknya tersebut hanya sebagai "leather flat sandals" sehingga tak heran jika muncul tuduhan rumah mode Italia tersebut melakukan apropriasi budaya.
"Mereka [Prada] mencuri dan meniru karya kerajinan kami, tapi kami sangat senang," ujar Harish Kurade yang menyaksikan fashion show Prada Menswear Spring/Summer 2026, dikutip dari Aljazeera. Hal senada disampaikan Lalit Gandhi, Presiden Kamar Dagang Maharashtra, kepada The Guardian, "Koleksinya mencakup desain alas kaki yang sangat mirip dengan sandal Kolhapuri, sandal kulit tradisional buatan tangan yang telah dianugerahi status 'indikasi geografis' oleh pemerintah India pada tahun 2019."
Usai menerima kritikan, Prada telah berikan klarifikasi, Beauties. Melalui surat yang ditujukan pada Kamar Dagang Maharashtra, Lorenzo Bertelli selaku Chief of Corporate Social Responsibility, mengungkapkan, "Kami mengakui bahwa sandal ini terinspirasi oleh alas kaki tradisional buatan tangan India, dengan warisan berusia berabad-abad."
Prada juga membuka peluang untuk berdialog dalam rangka kolaborasi dengan artisan lokal India, sebagaimana diajukan oleh Lalit Gandhi. Kolaborasi antara rumah mode dengan pengrajin ini dinilai sebagai jalan yang adil dan bermanfaat.