Melalui busana upcycling, kita dapat berupaya untuk memperbarui umur garmen demi menekan angka limbah tekstil. Desain ala street style bikin kamu makin stylish!
SASSH merupakan clothing brand lokal yang memiliki kesadaran lingkungan melalui konsep slow fashion. Brand fashion wanita ini hanya memproduksi barang sesuai pesanan melalui metode pre-order supaya bisa mengontrol fabric waste. (foto: Instagram/___sassh)
Desain SASSH menawarkan knit apparel dengan sentuhan eclectic style dan warna-warna vibrant, yang mengekspresikan aura positif dari rasa nyaman dan kebebasan bergerak. Bajunya dibanderol berkisar Rp400 ribu sampai Rp700 ribu. (Foto: Instagram/___sassh)
Koleksi "Music Series" dari kolaborasi Sight From The Earth X Subo. Brand yang mengadopsi closed loop fashion ini menciptakan fashion wanita memanfaatkan bahan garmen dari Setali Indonesia dan clothing brand lokal. (Foto: Instagram/sightfromtheearth)
Phantasma*Studio memproduksi koleksi pakaian pria dari produk upcycling. Salah satu karya dari slow fashion brand ini yakni mengombinasikan vintage worker denim dan utility vest menjadi sebuah jaket denim kekinian. (Foto: Instagram/phantasmastudio)
Clothing brand fashion wanita dan pria ini mengkreasikan koleksi terbatas Reversible Bandana Jacket, yang terbuat dari bandana-bandana lama yang dijahit bersama. Tiap item memiliki keunikan karakteristik dan motif yang berbeda. (Foto: Instagram/moneman.works)
Koleksi terbaru dari TANGAN dengan tema "RE-TANGAN: Something Forgotten, and to Give A New Life" terdiri dari 7 desain yang mentransformasikan pakaian lama menjadi sebuah desain baru yang lebih bersifat pribadi. Keren maksimal! (Foto: Instagram/tanganofficial)
Salah satu koleksi RE-TANGAN yang bernama CELANAS terinspirasi dari outfit Work From Home. Ide desainnya memadukan antara trouser dengan track pants. Celana dua sisi ini dilengkapi dengan panel samping yang dapat dilepas. (Foto: Instagram/tanganofficial)