Mel Ahyar Archipelago Persembahkan Koleksi "Tanah Laut", Angkat Kain Sasirangan Khas Kalimantan Selatan

Makna Koleksi “Tanah Laut”

Makna Koleksi “Tanah Laut”/Foto: Dok. Plaza Indonesia Fashion Week/@dandyhendrata

Bagi Mel, Tala mempunya ruang spesial tersendiri di hatinya. Nama Tala adalah oxymoron antara darat dan perairan—tempat darat menyapa laut, tempat segala yang datang dari samudra pertama kali menjejak tanah. Tapi Tala tak hanya menyimpan lanskap luas; ia menyimpan lapis-lapis cerita.

Daya hidup Tala lahir dari keberagaman: sejak 1953 gelombang transmigran Jawa, Bali, Bugis, berpadu dengan warga Banjar membentuk simpul-simpul baru. Di sinilah semboyan khas Tala “Tuntung Pandang” menemukan maknanya—pandangan jauh ke depan, abadi hingga menutup mata. Mel Ahyar jatuh cinta pada Tala, lalu menutur ulang kisahnya lewat bahasa mode yang bernas, lugas, dan bungas (bagus, indah, keren dalam Bahasa Banjar).

Mel memandang Tala sebagai sosok yang tengah berhias dan membangun kepercayaan dirinya. Tak hanya pesona fisik Tala yang memang menarik, tapi juga sejarah hingga ekonomi kreatifnya
amat layak diperhitungkan. Koleksi “Tanah Laut” lahir bukan untuk mengangkat yang terlupakan, tapi membelokkan sorotan pada Tala sebagai Bumi Nan Bungas.

Sejak masa Kerajaan Tana Nan Sarunai, Tala sudah menjadi penghubung komoditas lada, intan, dan emas. Kini ia siap menampilkan wajah baru: tak hanya kaya, tapi juga berdaya cipta.

Koleksi “Tanah Laut” Angkat Kain Sasirangan Khas Kalimantan Selatan

Koleksi “Tanah Laut” Angkat Kain Sasirangan Khas Kalimantan Selatan/Foto: Dok. Plaza Indonesia Fashion Week

Koleksi "Tanah Laut" mengangkat kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan yang didekonstruksi ulang secara rapi. Hasilnya tak ubahnya structured tailoring yang elegan namun tetap memiliki sentuhan twisted beauty khas Mel Ahyar.

Creative Director Maison MAC Mel Ahyar mengambil inspirasi desain dari pahlawan dan bangsawan Kesultanan Banjar seperti Pangeran Antasari dan Pangeran Suriansyah. Di antara motif-motif Sasirangan yang digunakan Mel, dua motif garis tampil menonjol: motif Kejujuran yang bergaris lurus dan motif Seribu Sungai dengan garis menjalar.

Motif garis-garis ini dikembangkan lagi oleh Mel menjadi kurva-kurva topografis-geometrik berdasarkan keindahan bentang alam Tala yang sempat Mel kunjungi: Pantai Takisung, Pantai Batakan, Pulau Datu, Air Terjun Bajuin, Bukit Rimpi, Danau PTP, hingga Gunung Birah.

Sebagai pelengkap, Mel mengkreasikan aksesoris tas anyaman berbahan dasar purun danau (Lepironia articulata). Tanaman ini tumbuh subur di lahan gambut, kemudian dikembangkan warga Tala sebagai suvenir khas berupa tikar, topi, dompet, dan tas.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!