Perang antara Israel dan Palestina semakin mendapat sorotan dunia. Kepala negara hingga organisasi internasional ikut terlibat untuk memediasi keduanya. Hanya saja, perang yang terjadi masih belum menemukan ujung.
Terlepas dari perang itu sendiri, tahukah kamu bahwa masyarakat Palestina mempunyai sebuah scarf yang terasosiasi dengan perjuangan mereka melawan oposisi? Ya, keffiyeh atau kufiya scarf sudah menjadi fashion item identitas Palestina. Biasa dililitkan pada leher atau menutup kepala, scarf ukuran 120 cm x 120 cm ini mudah dikenali berkat motif kotak-kotak warna hitam dan putih.
Familiar dengan wujud fisiknya, Beauties? Nah, sekarang saatnya kamu mengetahui makna kufiya dan sejarahnya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber berikut.
Sejarah
Sejarah kufiya bisa ditarik sejak 3000 SM. Melansir laman Original Keffiyeh, kala itu kufiya digunakan pemuka agama untuk membedakan pangkat atau kehormatan. Namun karena kufiya juga cukup fungsional para petani lokal juga mengenakannya sebagai pelindung kepala dari terik matahari, panasnya gurun, serta angin, debu dan pasir.
Sampai tahun 1930an, tepatnya saat munculnya Mandat Britania untuk Palestina (British Mandate), kufiya beralih fungsi. Fashion item ini menjadi identitas bangsa di mana kufiya dikenakan oleh para pemberontak yang berusaha melawan British Mandate.
Pelarangan kufiya justru membuat rakyat Palestina semakin banyak yang memakainya sehingga sulit bagi orang Britania untuk mengetahui mana yang pemberontak. Pada tahun 1960, ketika Yasser Arafat mengenakannya, kufiya menjadi benda bersejarah bagi bangsa Palestina.