AIGNER Hadirkan Koleksi Baru hingga Kolaborasi Mewah untuk Fashion & Beauty
Fashion
Menilik Kisah di Balik 'MAHASURYA: The Great Light', Kolaborasi House of Radinindra dan eaJ
Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 16 Dec 2025 18:30 WIB
Menilik Kisah di Balik 'MAHASURYA: The Great Light', Kolaborasi House of Radinindra dan eaJ/ Foto: Courtesy of House of Radinindra/RAYNALD LIEDWYN
Raden Mas Radinindra Nayaka Anilasuta tidak sembarangan memilih muse. Untuk memeringati tahun keempat berdirinya House of Radinindra, sosok pendiri dan direktur kreatif rumah mode tersebut menggandeng penyanyi Park Jae-hyung atau dikenal dengan nama panggung eaJ sebagai muse dalam pemotretan bertajuk MAHASURYA: The Great Light.
"eaJ inspired me and it's not easy for anyone to do that," ujar Nayaka kepada Beautynesia (12/12/2025). Lebih dari itu, kemiripan proses kreatif hingga shared values turut menjadi fondasi penting dalam kolaborasi ini.
Sebagai generasi muda keluarga Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, House of Radinindra didirikannya sebagai bentuk pengabdian terhadap leluhur dan juga ekspresi diri lahir dan batin. "[House of Radinindra] Tidak hanya sekadar brand fashion, tapi memang sesuatu idea, sesuatu konsep, sesuatu fashion house yang peduli secara konsep, dengan apa yang terjadi di dunia saat ini," imbuh Nayaka. Kepribadian eaJ yang penuh empati dan berprinsip, serta bagaimana dia memandang dunia dan karya-karyanya sangat sejalan dengan nilai rumah mode. "It's really magical when you connect with someone, emotionally, artistically, creatively, things will just go smoothly."
Kelancaran proses pemotretan hingga perilisan juga diyakini sebagai sebuah restu dari leluhur. Ya, MAHASURYA: The Great Light tak lahir dari visi dan ide kreatif semata, tapi juga merupakan jawaban atas sebuah doa. Pemotretan ini pun menjadi sebuah penutup istimewa tahun yang penuh gejolak, medium refleksi diri, dan simbol harapan.
MAHASURYA: The Great Light
House of Radinindra
Ada keindahan dan makna mendalam di balik kesederhanaan MAHASURYA: The Great Light, hasil jepretan Ray Lie yang juga berperan sebagai Art Director. eaJ sebagai figur sentral, menyandang titel “MAHASURYA ING MATARAM ENGGAL” (“The Great Light of New Java”), sebuah perwujudan dari Javafuturism––estetika dan filosofi khas House of Radinindra.
MAHASURYA: The Great Light diawali dengan sesi pemotretan tanpa konsep diolah matang sebelumnya. “Go with the flow. Go with the feelings,” ungkap Nayaka saat mendeskripsikan proses kreatif––hal yang diungkapnya mirip seperti eaJ dalam berkarya. Setelah pemotretan, terbangunlah konsep MAHASURYA yang melambangkan matahari terbit setelah malam yang panjang dan dingin, kemudian disusun dalam sekuens Innocence, Descent, dan Rebirth.
Chapter I: Innocence
 House of Radinindra x eaJ, "MAHASURYA: The Great Light"./ Foto: Courtesy of House of Radinindra/RAYNALD LIEDWYN |
MAHASURYA: The Great Light dibuka dengan "Innocence", sebuah interpretasi kenaifan, idealistik, dan penuh harap. eaJ berbalut outfit putih yang dipakai di PJF 2025 hari pertama yang dibawanya untuk pemotretan. Penyanyi Korea Selatan-Amerika Serikat tersebut bergerak lincah dalam kaus putih, celana panjang, dengan kain batik tidak dipotong––outfit terinspirasi dari pengawal Kerajaan Surakarta. Pencahayaan lembut menguatkan nuansa carefree, tapi rapuh. Nayaka menyisipkan lagu eaJ bertajuk “pause” yang dianggap paling merepresentasikan bab Innocence, terlebih ketika eaJ menyanyikannya dengan “hopeful dan blissful”.
Chapter II: Descent
 House of Radinindra x eaJ, "MAHASURYA: The Great Light"./ Foto: Courtesy of House of Radinindra/RAYNALD LIEDWYN |
Bab kedua menyingkap suasana gelap. Pencahayaan redup beradu latar coklat mencerminkan rasa sendu kehidupan pada titik terendah. Perasaan tertekan bercampur kesendirian dalam gelap yang tidak dapat diucapkan, alih-alih diekspresikan.
Pakaian terinspirasi dari Yang Mulia Mpu Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi Poerbatjaraka yang membalut pria kelahiran 15 September 1992 itu menjadi “armor” untuk menunjukkan keanggunan dan martabat. Outfit tersebut secara khusus dibuat dengan bagian pundak Beskap Langenharjan yang lebar serta pinggang ketat––perpaduan antara selera eaJ terhadap pakaian oversized dan DNA desain House of Radinindra. Bersama dengan itu, lagu “will i ever (day bounce)” disematkan sebagai musik yang tepat mencerminkan cerita.
Chapter III: Rebirth
 House of Radinindra x eaJ, "MAHASURYA: The Great Light"./ Foto: Courtesy of House of Radinindra/RAYNALD LIEDWYN |
Menutup kisah MAHASURYA: The Great Light adalah Rebirth. Look favorit eaJ ini terinspirasi Pangeran Surakarta dalam balutan Kampuhan Kakung Sikepan Ageng yang diinterpretasi modern oleh Nayaka. Setelan putih menangkap nuansa avant-garde, terdiri dari jaket berstruktur garis, potongan pundak dan lengan yang lebar berpadu snatched waist, detail pengerjaan tangan, celana pendek rona senada, serta kain batik dipakai dengan teknik draping menambah daya pikat.
Outfit ini pun menjadi metafora yang berarti luka yang tidak sepenuhnya hilang adalah pengingat bahwa kekuatan dan keyakinan akan menang. Pulasan makeup hasil tangan Gaby (@gabsonsight) terinspirasi memar setelah pertarungan, cahaya emas digambarkan sebagai matahari terbit setelah malam yang panjang, terang dan powerful membawa harapan. Lagu “RED” yang membawa kepercayaan diri dipilih untuk konklusi bahagia.
Sepenggal Autobiografi Desainer yang “Diceritakan” eaJ
House of Radinindra x eaJ,
Guliran cerita MAHASURYA: The Great Light merupakan sedikit refleksi dari kehidupan Nayaka. Dalam pemotretan, eaJ tak semata bertindak sebagai model, tapi juga pencerita yang mengungkap narasi tidak melalui kata, melainkan ekspresi dan gaya. Sang desainer menyebutnya “brothers in arms”, kedekatan dan kesepahaman mereka berhasil membantu eaJ menangkap emosi sesuai dengan apa yang berusaha disampaikan.
Pertemuan desainer berusia 24 tahun itu dengan sang penyanyi di Yogyakarta dalam rangka Prambanan Jazz Festival 2025 mengawali semuanya. Nayaka membeberkan tim eaJ menghubunginya untuk bekerja sama dalam pembuatan kostum pada momen yang tepat, yakni ketika ia berada di posisi terendah. Kepercayaan yang diberikan jadi kekuatan baru bagi Nayaka. Pelafalan “Radinindra” yang sempurna saat eaJ memberikan shout out di panggung PJF 2025 semakin mengukuhkan keyakinannya bahwa ini adalah jawaban atas doa untuk bisa bangkit dan maju.
Namun lebih dari itu, Nayaka tak henti menyebutkan bagaimana menjaga hubungan baik dengan support system yang benar-benar peduli terhadapnya turut menjadi penyelamat terbesar. Hal itulah yang dipelajarinya saat berada dalam pasang surut kehidupan, bahwa perlu ada keseimbangan antara menjaga hubungan dengan koneksi yang bisa mendorong karier dan juga dengan orang-orang yang tulus dan peduli. Sebab, merekalah yang akan selalu ada baik di momen suka ataupun duka.
“You need to surround yourself with good people,” tuturnya. “Being genuine and caring are the rarest thing in my generation actually. And I’m so grateful I have these few, but greatest people in my life who saved me.”.
Pesan Bagi Anak Muda yang Ingin Membangun Bisnis Fashion
House of Radinindra x eaJ
Menilik kembali perjuangan membangun rumah mode House of Radinindra di usia 20 tahun hingga terus bertahan hingga tahun keempat, Nayaka mengungkap berkarier di industri fashion tidak mudah. Bukan cuma harus berbekal passion, tapi mereka yang ingin merintis labelnya sendiri harus menjadikan fashion sebagai bahasa, bagian tak terlepaskan dari hidup selayaknya bernapas.
Memiliki identitas orisinal yang tak sekadar kuat secara estetika, tapi juga filosofi, akan membuat rumah mode melekat di benak publik. “People need to know what you stand for as a fashion brand. People need to know what you represent as a fashion brand,” sambungnya. Berkaca dari pengalamannya sendiri, Nayaka juga mengingatkan untuk selalu siap akan semua kemungkinan yang bisa terjadi. Tanpa menutupi sisi pahitnya industri fashion, ia menuturkan, “People will copy you. People will look down upon you even when you’re young, especially when you’re young.”
Walaupun kenyataan tersebut sulit dihindari, House of Radinindra dapat berdiri sampai saat ini karena ia menaruh kepercayaan pada diri sendiri. “Have faith in yourself, faith in what you do, and stick to it. Keep improving yourself. Keep learning. Never think you know everything but at the same time, have faith in who you are and what you stand for,” pungkasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)
