Parade Karya Kreatif yang Mendorong Batasan di ESMOD Jakarta Creative Show 2025

Ragam Kreasi di Panggung ESMOD Jakarta Creative Show 2025

ESMOD Jakarta Creative Show 2025/ Foto: Dok. ESMOD Jakarta

Berbagai inovasi dan kreativitas unik disuguhkan para lulusan dari ketiga program studi. Creative Business Program menampilkan final project berupa pengembangan strategi brand extension atau co-branding untuk memperluas pasar dan berinovasi. Output-nya berupa ide-ide kreatif dan brand strategy yang bisa diaplikasikan secara nyata dari brand yang dipilih.

Fashion Design and Pattern Making Program menampilkan mini ready-to-wear collection dari tugas akhir mereka. Setiap lulusan berhasil merealisasikan perpaduan tren dengan ide kreatifnya sendiri, seperti ragam looks menggunakan material sheer, dress yang manis hingga edgy, sampai siluet berstruktur dengan detail memesona.

Fashion Design Program mengerahkan seluruh kemampuan yang diasah selama 4 tahun belajar dalam looks yang ditampilkan di ESMOD Jakarta Creative Show 2025. Final collection yang dipresentasikan merupakan pilihan dari lima spesialisasi, yaitu Emerging Designer Women & Men, New Couture Lux, Menswear Urban and Tailoring, Lingerie and Bodywear, Emerging Designer Kids & Teen. 

Setiap detailnya mengandung bukti setiap lulusan memiliki passion, keberanian untuk eksplorasi dan bereksperimen, didukung oleh keahlian di bidangnya. Siluet dramatis hingga teatrikal, modernisasi wastra, permainan tekstur yang inovatif, sampai experimental tailoring yang beri dimensi baru pada pembuatan struktur pola busana dijumpai di panggung. 

ESMOD Jakarta Creative Show 2025/ Foto: Dok. Beautynesia

Devina Aurellia Wandira, salah seorang lulusan program 4 Year Fashion Design ESMOD Jakarta yang belajar mode dari nol hingga memeroleh semua kemampuan yang dibutuhkan untuk masuk ke industri, menuturkan saat press conference bahwa keseluruhan prosesnya bukan hanya tentang pembelajaran, tetapi juga membangun koneksi dan menemukan gayamu sendiri. “It was satistying to see that everyone make it until the end,” ucap Devina sembari mengenang perjuangan yang dia dan teman-teman seangkatannya lalui untuk mencapai titik ini. 

Pengalaman itu pula yang menjadi inspirasi Devina untuk menciptakan koleksinya, yakni 3 looks couture, terdiri dari gaun-gaun rona putih, merah, dan emas bernuansa teatrikal kaya tekstur, hasil eksperimen material dan bentuk, serta detail whimsical mulai dari wajah porcelain sampai siluet bak cangkir. Devina menjelaskan koleksinya merupakan pengingat bahwa proses juga bagian penting dari pembelajaran. “Every look describes there’s a process in life we should appreciate because every step of your life feels like a milestone,” imbuhnya. 

ESMOD Jakarta Creative Show 2025 ditutup dengan pemberian penghargaan kepada 3 orang lulusan yang menerima Coup De Cœur De Jury atau Grand Jury Award 2025, yaitu Rateh Wulandari dari Fashion Design and Pattern Making, Beatrice Angelica dari Fashion Design and Creation, dan Marfella Cory Ong dari Creative Business Program.

ESMOD Jakarta Bekali Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan di Industri Mode

ESMOD Jakarta Creative Show 2025/ Foto: Dok. ESMOD Jakarta

Mega Saffira selaku Kepala Unit Penjaminan Mutu ESMOD Jakarta mengutarakan bahwa ESMOD Jakarta memiliki entitas lain, yaitu Politeknik Kreatif Indonesia, yang menawarkan tidak cuma sertifikat internasional dari ESMOD Paris saja, tapi juga mendapatkan ijazah Sarjana Terapan Desain. 

Selain itu dalam programnya, salah satu yang menjadi standar sesuai dengan Kemendiktisaintek adalah adanya project-based learning sehingga melibatkan banyaknya kolaborasi dengan partners dari industri. “Jadi mahasiswa di ESMOD Jakarta Politeknik Kreatif Indonesia ini tidak hanya belajar di ruang kelas, tapi mereka juga bisa adaptif karena mereka ketemu dengan kasus di dunia nyata,” terang Mega. Contohnya seperti mahasiswa Fashion Designs mendesain kostum pementasan teater Abang None. 

Mega juga menerangkan walaupun setiap mahasiswa punya fokusnya masing-masing, ESMOD Jakarta tetap membekali mereka dengan kemampuan tambahan yang dapat mendukung mereka. “Kalau di Fashion Design, [mahasiswa] nggak hanya belajar fashion design saja, tapi mereka bahkan belajar basic branding.” Sementara untuk program Creative Business, mahasiswa didorong untuk menjadi creative entrepreneur yang nggak hanya bisa mengembangkan bisnis, tapi juga punya daya cipta, kreativitas, dan inovasi. “Harapannya ketika mereka masuk ke real world, mereka punya daya saing yang tinggi,” pungkasnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!