Pemeran Putri Diana di Serial The Crown, Emma Corrin Ungkap Pengalaman Jadi Non-binary di Majalah Vogue

Paras cantik Emma Corrin menghiasi sampul majalah Vogue edisi Agustus 2022. Edisi masih dalam suasana Pride Month yang diperingati tiap bulan Juni di Amerika Serikat, pemeran Putri Diana dalam serial The Crown itu bercerita tentang jati dirinya. Ya, di balik perannya yang kerap menampilkan karakter feminin, Emma Corin sendiri telah mengidentifikasi dirinya sebagai queer dan non-binary dengan pronoun “they/them” (mereka). Berikut rangkuman wawancara aktor berkebangsaan Inggris seputar perubahan identitas diri dengan majalah Vogue.

1. Nyaman Sebagai Non-binary

Sudah satu tahun sejak Emma-Louise Corrin menyatakan diri sebagai queer dan non-binary. Memanfaatkan fitur Instagram pronoun “they/them” digunakan––memancing banyak komentar yang beberapa diantaranya tidak menghargai.

Namun ia menganggap bahwa gender bukanlah hal yang tetap. Gender bagi seorang Emma Corrin adalah suatu yang bisa berubah. “Aku merasa lebih dilihat ketika dipanggil ‘they’, tapi teman-teman terdekatku memanggil ‘she’, dan aku tak masalah karena aku tahu mereka mengenalku” ujar aktor pemenang Golden Globes tersebut.

Sementara itu, dalam hal berhubungan, Corrin tidak membatasi diri pada siapa ia harus tertarik. "Aku menyukai orang-orang," jelasnya singkat.

2. Keluarga yang Mendukung

Menyatakan perubahan identitas diri merupakan keputusan besar dan tidak mudah. Untungnya, keluarga Emma Corrin sangat suportif akan keputusannya ini. Lahir pada 13 Desember 1995 dari ibu seorang terapi bicara dan ayah seorang pebisnis, Corrin juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang lebih muda darinya.

Corrin ingat saat pertama kali mengencani perempuan, ia bercerita pada ibunya. Adiknya juga segera mengirimkan DM, mengatakan “Hey, aku hanya ingin bilang selamat datang, karena aku sudah jadi bi sejak lama”. Tiga bersaudara ini dibuat takjub akan keleluasaan generasi mendatang untuk mengekspresikan diri, dibandingkan mereka yang hampir terjebak diantaranya.

3. Profesional dalam Bekerja 

Emma Corrin juga dikenal akan aktingnya yang luar biasa, seperti yang bisa Beauties saksikan dalam serial The Crown, Pennyworth, film My Policeman, dan Anna X. Bahkan sutradara My Policeman, Michael Grandage, mengakui kemampuannya itu. “Emma mempunyai intelektual yang tajam dan terkadang, dia bisa mengomunikasikan esensi karakter hanya dengan pandangan. Dia orang yang bisa melakukan hal besar dengan usaha sedikit dan itu adalah kualitas luar biasa untuk seorang pemain sandiwara,” Grandage mendeskripsikan Corrin.

Identitas sebagai queer tak menghalanginya dalam bermain peran, walaupun terkadang ia tidak nyaman harus berlaku feminin di layar kaca. Misalnya saat ia harus mengenakan bra dalam film Chatterley, sebagai Marion. “Aku bukan Emma, kan? Aku adalah seorang aktor dan aku punya pekerjaan yang harus aku lakukan” ujarnya untuk mendalami peran.

4. Inspirasi Gaya

Gaya Emma Corrin sendiri sangat unik, Beauties. Ia mengaku Tilda Swinton adalah inspirasi fashion-nya. Dalam hal gaya, beberapa orang menyebut Corrin sebagai pengambil risiko. Pecinta fashion ini ingin bersenang-senang dengan gaya, bukan takut akan itu. Karena karakteristik ini, kita sering melihat penampilan Emma Corrin berpakaian quirky, tapi fun––membuatnya stand out, beriringan dengan jati diri yang sesungguhnya.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!