Opening ceremony Spotlight: Culture Then and Now (15/11) perkenalkan budaya Indonesia dalam rupa kontemporer, diisi ready to wear kasual hingga evening gown.
Pada kreasi Garudheya by Agus Sunandar, warna hijau jadi lebih bold berkat sandingan warna hitam yang mendominasi. Sementara detail quilt turut ditemukan dalam sejumlah presentasinya/ Foto: Dok. Beautynesia
Label Torajamelo tampilkan outfit ready to wear kasual yang mengharmomnisasi warna dengan wastra/ Foto: Dok. Beautynesia
Bukan cuma label lokal, desainer ASEAN ikut dirangkul. Bilang-Brunei Darussalam hadirkan ready to wear elegan dengan twist pada aksesori/ Foto: Dok. Beautynesia
Brilianto mengkontemporerkan budaya Indonesia lewat busana monokromatik dengan patchwork, potongan asimetris, serta detail rumbai/ Foto: Dok. Beautynesia
Presentasi Sha House by Asha Darra menampilkan outfit modern, terdiri atas pakaian dekonstruksi dengan detail exposed stitching dan cut out/ Foto: Dok. Beautynesia
Tak semata perkenalkan ragam wastra, Spotlight juga menampilkan diversifikasi model, seperti Emmy Thee dengan koleksi edgy-nya/ Foto: Dok. Beautynesia
Permainan warna-warni terang dan segar disuguhkan Allets by Setlla Lewis, seraya dipercantik embellishments/ Foto: Dok. Beautynesia
Rinda Salmun turut presentasikan ready to wear eksentrik dengan sentuhan feminin dengan aplikasi pita dan straps/ Foto: Dok. Beautynesia
Olanye by Eko Tjandra menampilkan ragam evening gown glamor bersiluet dramatis, diperindah ornamen etnik/ Foto: Dok. Beautynesia