Menurut sebuah penelitian orang yang cerdas atau jenius memiliki nilai IQ yang tinggi hingga mencapai di atas 130. Seperti contohnya Albert Einstein dan BJ Habibie.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh The Journal of Social Psychology, kecerdasan emosional merupakan hal yang jarang dimiliki oleh seseorang. Kecerdasan tidak semata-mata tentang nilai saja, mampu mengelola emosi yang baik pun termasuk orang cerdas.
Bahkan, ada beberapa kalimat yang kerap kali diucapkan oleh orang cerdas, apa saja?
1. "Saya Paham Apa yang Kamu Rasakan"
Orang yang cerdas mampu memiliki perasaan yang peka, sehingga ia mampu merasakan apa yang orang lain sedang rasakan juga. Menurut psikolog, kepekaan rasa adalah hal yang penting dimiliki bagi seseorang.
2. "Apakah Boleh Tolong Dijelaskan Terlebih Dahulu?"
Hampir semua orang hanya mengandalkan ego dan pendapatnya saja, jarang yang mau mendengarkan pendapat orang lain. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi orang-orang cerdas.
Orang yang memiliki kecerdasan tinggi, justru membutuhkan penjelasan atau pendapat dari lawan bicaranya. Ia mampu melihat dari kaca mata lawan bicara, ia mau untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh lawan bicaranya, dan mencoba membuka mindset-nya.
Sehingga, orang cerdas pun akhirnya memahami bahwa satu masalah tidak hanya terfokus pada kaca matanya saja atau pendapatnya, tetapi, kita bisa melihat dari sudut pandang yang luas.
3. "Apa yang Kamu Rasakan?"
Orang yang cerdas biasanya mampu berempati pada lawan bicaranya. Ia mampu merasakan apa yang sedang dirasakan oleh lawan bicaranya dan tidak pernah segan untuk bertanya kabar atau perasaan.
Dengan memiliki rasa empati, maka akan membuat lawan bicara kita merasa dihormati dan diakui. Sehingga, akan menimbulkan kelekatan batin antara lawan bicara dan tidak ada gap antara kita dengan rekan.
4. "Saya Mengerti apa yang Kamu Sampaikan, Tetapi...."
Orang yang memiliki kecerdasan mampu menyampaikan apa yang ia kurang setujui dengan cara yang bijaksana. Dengan cara seperti ini tidak akan muncul pertikaian, melainkan win-win solution, karena lawan bicara kita tidak merasa diintimidasi.