Terlalu baik hati memang terlihat sebagai sifat yang mulia, tetapi dalam kenyataannya, tidak jarang justru membuat seseorang rentan dimanfaatkan orang lain. Kebaikan hati yang berlebihan sering kali berakar dari kebutuhan untuk diterima, rasa takut menimbulkan konflik, atau keinginan untuk menjaga citra positif di mata orang lain.
Namun, tanpa batas yang sehat, kebaikan bisa berubah menjadi beban bagi diri sendiri. Nah, agar tidak terus terjebak dalam pola yang melelahkan ini, mari pahami 3 kebiasaan orang baik hati yang sayangnya terlalu berlebihan hingga membuat mereka sering dimanfaatkan orang lain. Simak ulasannya dalam artikel yang dilansir dari Global English Editing berikut ini!
Sering Menempatkan Kebutuhan Orang Lain di Atas Kebutuhan Sendiri
Banyak orang terlalu baik hati kerap mengutamakan kebutuhan orang lain hingga melupakan diri sendiri/Foto: Freepik |
Sikap penuh perhatian dan empati memang merupakan hal yang terpuji. Namun, jika dilakukan terus-menerus hingga mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi, hal itu bisa menjadi masalah.
Menurut artikel yang direview oleh Danielle Wade, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan dipublikasikan dalam Medical News Today, orang yang terlalu baik cenderung ingin selalu menyenangkan orang lain, bahkan sekalipun itu harus dicapai dengan mengabaikan kepentingannya sendiri. Sikap seperti ini dapat berujung pada pengabaian diri, dan sayangnya, lingkungan sekitar mungkin mulai menganggapnya sebagai hal yang wajar.
Oleh karena itu penting untuk menjaga keseimbangan dalam hal ini. Tidak ada salahnya menolak jika memang perlu. Ingatlah bahwa kebutuhan pribadi sama pentingnya dengan kebutuhan orang lain, dan kebaikan tidak seharusnya berubah menjadi pengorbanan diri.