Kadang kita nggak sadar, sumber kekecewaan terbesar dalam hidup bukan datang dari orang lain, tapi dari ekspektasi yang kita buat sendiri. Misalnya, berharap atasan akan memuji hasil kerja keras kita, pasangan akan peka tanpa perlu dijelaskan, atau hidup berjalan sesuai rencana yang sudah kita susun rapi di kepala.
Kenyataannya, dunia nggak selalu tunduk pada harapan kita. Nah, di situlah rasa kecewa, marah, atau sedih sering muncul. Melansir dari Psychology Today, dalam ajaran Buddhisme, hal ini disebut sebagai “the wanting mind,” pikiran yang terus menginginkan sesuatu dan akhirnya menciptakan penderitaan.
Ketika kita mulai belajar menjalani hidup tanpa banyak ekspektasi, kita memberi ruang bagi banyak hal untuk mengalir apa adanya. Lalu, bagaimana caranya menjalani hidup tanpa banyak ekspektasi yang bikin lelah? Keep scrolling, Beauties!
Ubah Cara Kamu Berpikir
Ubah cara berpikir/Foto: pexels.com/Rio Kuncoro |
Ingat, kamu nggak bisa mengontrol apa yang orang lain pikirkan tentang kamu, tapi kamu bisa mengontrol cara kamu berbicara pada diri sendiri. Suara di kepalamu (inner talk) bisa jadi sahabat terbaik atau justru musuh paling kejam. Jadi, penting banget buat memilih kata-kata yang digunakan untuk diri sendiri dengan bijak.
Perhatikan kata-katamu sendiri, apakah kamu sedang mendukung dirimu, atau justru menjatuhkan? Ingat, suara di kepalamu seharusnya milikmu, bukan bayangan dari ekspektasi orang lain. Jadi, bicaralah dengan lembut dan jujur pada diri sendiri karena kamu adalah teman terbaik yang kamu punya.