Manusia memiliki batas kesabaran yang beraneka ragam. Ada yang benar-benar sabar dan ada juga yang tingkat kesabarannya ibarat tisu dibelah dua alias sangat tipis dan mudah meledak-ledak.
Kamu juga bisa melihat tingkat kesabaran orang lain berdasarkan kepribadian MBTI-nya, nih, Beauties. Rupanya, ada 5 MBTI yang termasuk ke dalam kategori manusia-manusia yang tidak boleh diusik karena tingkat kesabarannya sangat rendah.
Lantas, siapa saja mereka? Dan bagaimana cara kelima MBTI tersebut mengungkapkan amarahnya? Yuk, cari tahu agar kamu bisa lebih berhati-hati!
1. ISFP
ISFP marah/ foto: Freepik/ master1305 |
Sebagai salah satu MBTI yang memiliki rasa sensitif tinggi, saat marah ISFP tidak selalu dapat diprediksi perilakunya. Menurut Psychology Junkie, ISFP tidak segan memperlihatkan sosoknya saat sedang marah dan memilih untuk langsung memutus hubungan dengan orang yang sudah membuatnya kesal berkali-kali.
ISFP melakukan hal itu karena tidak ingin buang-buang tenaga dan waktu untuk marah-marah. Namun, terkadang ISFP juga bisa menyembunyikan kemarahannya dan mencoba untuk mengatasinya secara internal.
2. ISTP
ISTP marah/ foto: Freepik/ master1305 |
ISTP dijuluki si paling rajin karena pemikiran yang cepat dan pandai memecahkan suatu permasalahan rumit. Meskipun sangat memukau, ISTP ini kurang suka dengan hal-hal yang melibatkan perasaan.
ISTP juga bukanlah tipe MBTI yang penyabar. Ia bisa langsung meluapkan emosi yang meledak-ledak ketika merasa terganggu. Sikapnya bisa sedikit kasar dan tidak memandang apapun jika sedang diselimuti api kemarahan.
3. ENTP
Terkenal sebagai MBTI yang suka berdebat, sedikit bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika ENTP sudah marah? Ya, pasti akan dihadapi secara langsung sumber kemarahannya. Mengutip dari Truity, ENTP tidak takut untuk langsung menghadapi orang yang membuatnya naik darah dan lebih suka menyelesaikan permasalahan saat itu juga.
ENTP akan menyajikan perdebatan logis dan sengit saat ia marah. Setelah mendebat dan mencoba menyelesaikan masalahnya, ENTP akan menarik diri dan menjauh dari orang yang memicu emosinya untuk sementara.