“Aku, sih, nggak suka dandan, ya. Nggak kaya perempuan-perempuan lain. I am not them.”
Duh, familier nggak, sih, dengan kalimat tersebut atau yang semacamnya? Entah karena sering mendengar orang lain berkata seperti ini atau malah mungkin diri kita sendiri yang suka berkata demikian? Hmm, hati-hati, Beauties!
Karena jangan-jangan kita adalah seorang “pick me girl”. Tapi, sebenarnya apa, sih, arti dari pick me girl? Melansir dari Love Life Laugh Motherhood, definisi pick me girl adalah para perempuan yang akan menjatuhkan perempuan lainnya untuk mendapatkan validasi dari lawan jenis.
Nah, berikut ini 5 tanda kalau Beauties seorang pick me girl, ugh we need to make it stop!
1. Merendahkan Sesama Perempuan
Merendahkan sesama perempuan/ Foto: Freepik/nakaridore |
Pick me girl bisa dikenali dari banyak bentuk. Misalnya mengatakan sesuatu yang membuatnya berbeda dari perempuan lainnya, menurunkan standar atau hal apa pun yang dijadikan cara agar terpilih oleh “crush” nya. Apalagi di era digital ini, sering kita temui komentar-komentar antar perempuan yang saling merendahkan untuk menunjukkan dirinya lebih berharga.
Biasanya mereka cenderung selalu berhasil untuk menitikberatkan suatu perilaku yang menurutnya tidak bisa diterima oleh perempuan lain.
2. Menerima Pria Mana Saja
Masih dari Love Life Laugh Motherhood, pick me girl juga biasanya bisa menerima sepenuhnya sifat dan sikap seorang pria selama pria itu masih menjadi pasangannya. Meski tidak ada kendaraan, tidak ada pekerjaan, pick me girl biasanya merasa "tidak apa-apa" dan akan merawat pria tersebut.
Walaupun misalnya, pria tersebut suka berbohong. Seorang pick me girl juga lebih memilih untuk kehilangan harga diri dan tidak peduli bagaimana seorang pria memperlakukannya daripada harus menjadi lajang.
3. Memihak Pria
Sering Memihak Pendapat Pria/ Foto: Freepik/freepik |
Satu hal ini juga sering kita temukan di media sosial. Pick me girl biasanya selalu memihak pria manapun dalam sebuah argumen atau ketidaksepakatan. Bukannya membela sesama perempuan, apalagi kalau sebenarnya yang salah adalah dari sisi pria. Misalnya, komentar yang bernada, “Aku juga nggak ngerti, deh, kenapa perempuan lain suka melakukan hal itu, kalau aku sih nggak gitu…”