Tahun baru islam atau dikenal juga dengan 1 Muharram atau Malam 1 Suro disambut dengan suka cita oleh pemeluk agama islam Indonesia tak terkecuali masyarakat Jogja. Hal ini bisa terlihat dari beberapa tradisi Jogja yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Peristiwa 1 Muharram kali ini jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. Jogja menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki tradisi unik dalam menyambut Muharram atau Suro.
Dikutip dari detikcom, berikut lima tradisi malam tahun baru Islam di Jogja. Simak!
1. Mandi Tujuh Sumur
Ilustrasi sungai/Foto: Pexels/Youssef Hb |
Beberapa masyarakat di Indonesia terutama di Jogja, mendatangi sejumlah sendang, mata air hingga sungai ketika tahun baru islam untuk mandi atau bersuci di tengah malam.
Menurut penulis buku Perayaan 1 Suro di Pulau Jawa (MKS, 2010) Julie Indah Rini mengatakan salah satu tempat favorit masyarakat untuk mandi adalah tempuran atau pertemuan dua sungai menjadi satu.
Beberapa masyarakat percaya, mandi atau bersuci di malam 1 Suro dapat membersihkan diri dari dosa dan membawa keberuntungan di tahun baru.
2. Tapa Bisu
Ilustrasi seorang lelaki sedang duduk bersilah dan menutup mata/Foto: Pexels/Monstera |
Tapa Bisu atau Topo Bisu adalah ritual yang dilakukan masyarakat abdi dalem maupun masyarakat umum untuk menyambut malam 1 Suro.
Seperti namanya, Tapa Bisu merupakan ritual yang dilakukan dengan cara tidak mengeluarkan suara atau berbicara satu kata pun saat mengelilingi benteng keraton Jogja sejauh 7 kilometer.
Ritual ini dimulai dari halaman Keben melewati beberapa arus jalan di Yogyakarta yaitu Jl. Rotowijayan, lalu Jl Kauman, kemudian berlanjut ke Jl MT Haryono, Pojok Beteng Timur, Jl Brigjen Katamso, Jl Ruswo dan berakhir di Alun-alun Utara.