5 Wajah Baru Museum Nasional Indonesia Setelah Revitalisasi, Semakin Canggih dan Modern!

1. Reimajinasi Warisan Budaya

Reimajinasi Warisan Budaya/Foto: instagram.com/ralineshah

Indonesian Heritage Agency (IHA) menjelaskan konsep mereimajinasi warisan budaya di MNI merupakan upaya pendekatan bagi para pengunjung agar bisa melihat dan langsung berinteraksi dengan museum dari fungsi yang lebih modern dan dinamis. Ahmad Mahendra, Plt, Kepala Indonesia Heritage Agency, menyatakan bahwa reimajinasi MNI berfokus pada revitalisasi struktur fisik serta peningkatan sumber daya dan layanan yang lebih relevan dengan kebutuhan masa kini.

Tata pamer MNI akan mengalami perubahan yang signifikan dimana narasi setiap gedungnya disesuaikan dengan minat dan kebutuhan publik, bergerak dinamis dan relevan agar menjadi pusat edukasi dan rekreasi publik yang menjangkau generasi muda pada khususnya. Transformasi tersebut mencakup penelusuran jejak warisan budaya, dari wawasan prasejarah hingga perjuangan menuju kemerdekaan. Tak hanya itu, terdapat ruang inspirasi untuk masa depan warisan budaya yang berkelanjutan.

Ketiga narasi tersebut akan dibagi menjadi narasi utama setiap gedung MNI, Gedung A memiliki tema “Masa Lalu Penuh Makna”, Gedung B “Marwah Indonesia”, dan Gedung C “Bekal Masa Depan Berkelanjutan”. PJU Museum Nasional Indonesia, Ni Luh Putu Chandra Dewi memaparkan bahwa dalam tiga tahun kedepan, MNI akan bertransformasi secara bertahap, seperti digitalisasi manajemen lokasi, memperkenalkan cara baru dalam menyajikan dan merayakan keunggulan pemikiran dan kreativitas yang lebih interaktif, seperti adanya augmented reality (AR) dan virtual tours.

2. Ruang ImersifA

Ruang ImersifA/Foto: instagram.com/ralineshah

Ruang ImersifA merupakan salah satu ruang pamer yang memiliki inovasi teknologi yang canggih. Ruangan ini menggunakan teknologi visualisasi dan audio untuk menciptakan pengalaman yang menyeluruh dan mendalam. Pengunjung bisa menjelajahi sejarah budaya Indonesia lintas zaman dengan format yang sangat interaktif, sehingga nantinya pengunjung bisa berimajinasi kembali dan mengalami narasi sejarah dengan cara yang menarik.

3. Pameran Temporer Pertama MNI

Pameran Temporer Pertama MNI/Foto: instagram.com/museumnasionalindonesia

Dalam pembukaan revitalisasi, MNI juga akan mengadakan dua pameran temporer pertama yang disajikan hingga 31 Desember 2024 mendatang. Dua pameran tersebut yakini Perjalanan Pemulihan MINI Pasca Kebakaran: “Menabuh Neraka, Menyiram Api” serta Pameran Repatriasi : Kembalinya Warisan Budaya dan Pengetahuan Nusantara. Upaya pemulihan MNI ini akan dinarasikan secara transparan dan rinci kepada publik. 

Dalam pembukaannya kembali, MNI akan menghadirkan koleksi hasil repatriasi termasuk empat Arca Singasari hasil Repatriasi 2024 yang baru tiba dari Belanda yang akan menjadi masterpiece dalam pameran temporer hingga Desember nanti. Melansir dari unggahan Instagram MNI, terdapat 288 benda cagar budaya dari Belanda ke tanah air yang sudah dilakukan secara bertahap sejak tahun lalu, termasuk 4 Arca Singasari yang baru yaitu Arca Brahma, Arca Bhairawa, Standing Ganesha, dan Nandi yang akan ditampilkan di Gedung B Museum Nasional Indonesia yang telah direnovasi.

4. Penataan Taman Arca

Penataan Taman Arca/Foto: instagram.com/museumnasionalindonesia

Dalam proses revitalisasi selama satu tahun, penataan Taman Arca dari masa kolonial juga turut melakukan perubahan. Gunawan, Ketua Tim Pengelolaan Koleksi IHA menuturkan dalam sebuah tayangan video di Instagram Museum Nasional Indonesia bahwa pembongkaran Arca di Taman Arca akhirnya dilakukan setelah 18 tahun lalu yang juga pernah dilakukan pemindahan.

Pemindahan Arca Nandi yang berada di tengah taman juga cukup menantang. Arca Nandi yang merupakan kendaraan Siwa memiliki berat 2 ton. Dibutuhkan tenaga banyak orang untuk mengangkatnya dengan bantuan alat khusus yang terbuat dari kayu karena rata-rata arca dan prasasti menempel dengan dasarnya sehingga membuat proses pemindahan lebih sulit. Dengan wajah baru Museum Nasional Indonesia, pengunjung bisa melihat arca dengan lebih dekat tanpa terhalang rumput.

5. Kegiatan Publik dan Harga Tiket Masuk

Kegiatan Publik dan Harga Tiket Masuk/Foto: instagram.com/museumnasionalindonesia

Kegiatan publik yang menarik dari pembukaan kembali MNI yaitu dengan adanya video mapping pada fasad Gedung A Museum Nasional Indonesia. Video mapping tersebut bisa dinikmati publik hingga akhir bulan Oktober. 

Selain itu, dengan dibukanya kembali MNI, terdapat informasi terbaru mengenai harga tiket dan jam operasional yang berlaku. Harga tiket masuk bagi WNI anak-anak (3-12 tahun) yaitu Rp 15.000/orang, WNI dewasa Rp 25.000/orang, dan WNA Rp 50.000/orang. Untuk masuk ke ruang Imersifa, pengunjung dikenakan tiket Rp 35.000/orang. Pembelian tiket bisa dilakukan di lokasi atau melalui Traveloka.

Untuk jam operasional museum, MNI buka pada hari Selasa-Kamis (08.00-16.00 WIB) dengan kuota pengunjung 2000 orang/hari dan Jumat-Minggu (08.00-20.00 WIB) dengan kuota pengunjung 4000 orang/hari. Museum tutup setiap hari Senin dan libur nasional. 

Itulah 5 wajah baru Museum Nasional Indonesia setelah revitalisasi. Yuk, berkunjung ke MNI, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!