7 Ciri Kepribadian Orang yang Suka Memutar Lagu Sama Berulang Kali, Menurut Ilmu Psikologi

1. Pengaturan Emosi (Emotional Regulation)

Mengatur Emosi/ Foto: Pexels.com/ Marina Ryazantseva

Kalau kamu sering muter lagu yang sama, besar kemungkinan kamu menggunakan musik sebagai cara untuk mengatur mood kamu. Lagu favorit yang sudah sangat familiar bisa menenangkan, membantu menenangkan pikiran yang kacau, atau meredakan kecemasan.

Psikologi menyebut bahwa memutar lagu berulang bisa menjadi “emotional refuge” dimana kita bisa memilih lagu untuk meredakan emosi seperti sedih, rindu, atau stres, karena lagu itu punya efek yang sudah dikenali dan terasa aman. Lagu tersebut memberi efek yang stabil, kita tahu bagaimana reaksi kita terhadapnya, sehingga bisa menjadi media self-soothing.

2. Refleksi dan Introspeksi Diri

Refleksi diri/ Foto: Pexels.com/ Pixabay

Orang yang suka lagu berulang biasanya suka merenung. Lagu itu bisa menjadi latar untuk berpikir, mengingat kembali momen lama, atau mempertimbangkan perasaan sendiri. Karena lagu sudah sangat dikenal, keberulangannya memberikan waktu dan ruang emosional untuk “mengulang kembali” memori pribadi atau refleksi diri.

Misalnya, saat kamu mengalami masa berat, lagu yang pernah kamu dengar di masa bahagia bisa membangkitkan kenangan dan membandingkan bagaimana kamu dulu dan sekarang. Orisinalitas lagu sudah tidak terlalu penting dibanding resonansi emosional dan makna yang kamu tempatkan di sana.

3. Nostalgia dan Kenangan Masa Lalu

Suka Bernostalgia/ Foto: Pexels.com/ Miray Bostancı

Kepribadian yang sangat kuat muncul adalah nostalgia. Lagu yang sering diputar ulang biasanya punya hubungan emosional dengan masa lalu, kenangan saat muda, saat bersama teman, masa sekolah, liburan, atau momen spesial. Lagu itu jadi “penanda” memori yang membuat kita kembali ke masa dulu ketika mendengarkannya.

Menurut sebuah riset, nostalgia seringkali menjadi motivasi kuat kenapa lagu lama terus dikembalikan ke daftar putar (playlist). Lagu-lagu itu menghubungkan identitas kita dengan pengalaman masa lalu, yang memberi rasa kontinuitas dan kenyamanan.

4. Keinginan untuk Kepuasan Instan (Instant Gratification)

Kepuasan Instan/ Foto: Pexels.com/ Inga Seliverstova

Ketika kamu memutar lagu favorit yang sama, ada sensasi “aman” dan “langsung terasa” melodinya dikenal, liriknya sudah kamu hafal, dan kamu bisa merasakan kenikmatan emosionalnya tanpa usaha banyak. Ini memberi kepuasan instan.

Dalam kondisi mood ingin cepat berubah atau buru-buru butuh “boost” emosi positif, lagu berulang sering menjadi pilihan. Kita nggak perlu adaptasi atau eksplorasi lagu baru, karena kita tinggal replay dan efeknya langsung terasa. Ini salah satu cara yang orang-orang lakukan sebagai “pelarian kecil” di tengah stres atau rutinitas yang membosankan.

5. Introversi dan Preferensi untuk Keheningan/Lingkungan yang Familiar

Lingkungan yang tenang/ Foto: Pexels.com/ James Wheeler

Orang yang introvert atau yang lebih sensitif terhadap lingkungan baru sering merasa nyaman dengan hal-hal yang sudah familiar, termasuk lagu. Mendengarkan lagu yang sama bisa jadi bagian dari rutinitas untuk “mengunci rasa asing” dan memberi ruang aman sendiri di tengah kesibukan sosial.

Lagu favorit yang sama bisa menjadi pelindung psikologis di lingkungan yang membuat stres atau di mana kamu merasa kurang kontrol. Memutar lagu yang sudah akrab bisa membantu menenangkan diri dan menyiapkan mood untuk menghadapi situasi sosial atau aktivitas selanjutnya. 

6. Ketahanan terhadap Emosi Kuat (Emotional Tolerance)

Lebih tahan emosi/ Foto: Pexels.com/ Engin Akyurt

Menariknya, orang yang suka memutar lagu yang sama ternyata tidak selalu menghindari emosi yang kuat. Justru mereka lebih mampu menerimanya.

Lagu-lagu tertentu bisa membawa emosi seperti rindu, sedih, bahkan nostalgia yang agak menusuk. Namun, karena sudah sering dikenali, pengalaman emosional tersebut jadi lebih terkendali.

Orang seperti ini punya toleransi terhadap naik-turunnya emosi yang cukup baik, mereka tidak lari dari perasaan sedih atau galau, tetapi membiarkannya lewat musik sebagai media ekspresi dan refleksi. 

7. Perlindungan terhadap Ketidakpastian dan Mencari Stabilitas

Menerima Ketidakpastian/ Foto: Pexels.com/ Jakub Zerdzicki

Kehidupan sering kali tidak pasti, ada banyak perubahan, tekanan, atau situasi yang tidak bisa diprediksi. Lagu yang bisa diputar berulang menjadi “zona nyaman” yang tetap, seperti lagu itu sudah dikenal, irama sudah bisa ditebak, dan kamu tahu bagaimana perasaanmu ketika mendengarkannya.

Dalam situasi stres, transisi, atau hidup yang penuh perubahan, kebiasaan memutar lagu yang sama bisa memberikan rasa stabilitas psikologis. Musik familiar menjadi anchor emosional, sebuah jangkar yang mampu membuat kita merasa bahwa meskipun dunia sekitar berubah, ada hal kecil yang tetap konstan.

Jadi, Beauties, kalau kamu sering mendengarkan lagu kesayanganmu berkali-kali dalam sehari, bukan berarti kamu aneh, kamu justru merefleksikan beberapa sifat menarik. Kebiasaan memutar lagu yang sama bukan hanya soal musik saja, tapi bagian dari cara kita mengelola pikiran dan perasaan. Lagu yang familiar menjadi teman emosional, penanda memori, dan pelipur di saat hati dan pikiran butuh sesuatu yang tetap.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!