Di zaman dahulu, perempuan diharapkan untuk segera menikah setidaknya setelah lulus SMA dan segera memulai keluarga. Namun, kini perempuan lebih bersemangat dan berkesempatan untuk memilih mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi, bepergian ke luar negeri, memenuhi keinginan materialistis pribadi mereka dengan penghasilan sendiri terlebih dahulu daripada berfokus pada pernikahan.
Semakin ke sini, tren pernikahan terlambat yang didasari oleh pilihan dan preferensi pribadi menunjukkan peningkatan dengan berbagai alasan. Misalnya, menganggap pernikahan sebagai keputusan pribadi, mengutamakan karier, memilih pernikahan karena cinta, sudah cukup bisa bertanggung jawab secara finansial dan tentang keputusan pribadi sendiri, dan sebagainya.
Adapun keuntungan dari tidak terburu-buru menikah bagi perempuan masa kini adalah sebagai berikut.