Dunia jurnalisme jurnalis perempuan masih dipenuhi oleh ketidaksetaraan gender. Mereka yang mencapai posisi strategis dalam jurnalisme sering kali menghadapi perlawanan keras, penindasan, bahkan pelecehan. Jurnalis perempuan terkadang dianggap tidak cukup kompeten untuk melaporkan berita-berita “berat” seperti politik dan perang.
Akan tetapi, jurnalis perempuan secara perlahan bisa membuktikan bahwa peran mereka terlalu krusial untuk dipinggirkan. Berikut ini adalah delapan jurnalis perempuan yang berpengaruh di dunia jurnalisme, dilansir dari USA TODAY.
1. Ida B. Wells
Ida B. Wells/ Foto: Wikipedia |
Ida B. Wells adalah seorang jurnalis dan aktivis terkemuka yang kerap mengekspos soal pembunuhan massal, kekerasan massa kulit putih, segregasi, dan diskriminasi. Selama karier jurnalistiknya, Wells menerbitkan tulisan anti-lynching-nya di New York Age, A Red Record, Chicago Conservator (yang didirikan oleh suaminya), dan jurnal-jurnal lokal lainnya.
Dia juga merupakan sekretaris Dewan Afro-Amerika Nasional dan berpartisipasi dalam Gerakan Niagara. Gerakan ini diorganisasi untuk menentang segregasi dan pencabutan hak rasial. Wells juga mendirikan Negro Fellowship League (NFL), yang membantu para migran dari Selatan dan Chicago's Alpha Suffrage Club, organisasi pertama yang didirikan untuk mempromosikan hak perempuan kulit hitam untuk memilih di Illinois.