Netflix kembali menghadirkan serial yang tidak hanya kuat dari sisi cerita, tapi juga berani mengangkat isu sosial yang relevan dengan kehidupan generasi muda saat ini. Berjudul Adolescence, serial asal Inggris ini menyoroti sisi gelap masa remaja. Mulai dari kekerasan, radikalisasi di internet, sampai kegagalan sistem sosial dalam melindungi anak-anak.
Berbeda dengan kebanyakan serial remaja yang dipenuhi kisah cinta atau konflik ringan di sekolah, Adolescence menawarkan sesuatu yang lebih dalam. Serial ini mengajak penonton untuk melihat realitas yang jauh lebih kompleks dan sering kali menyakitkan.
Serial Netflix Adolescence
Poster Adolescence/Foto: Dok. IMDb |
Melansir The Guardian, Adolescence berfokus pada sosok Jamie, remaja pria berusia 13 tahun yang ditangkap karena diduga membunuh teman perempuannya. Cerita dibuka dengan adegan penangkapan yang cukup menegangkan, lalu bergerak cepat ke proses interogasi dan investigasi yang perlahan mengungkap berbagai luka tersembunyi di balik kasus ini.
Menariknya, Adolescence menggunakan format one-take, yaitu pengambilan gambar tanpa potongan yang memberikan pengalaman menonton yang intens dan emosional. Penonton dibuat seolah-olah berada langsung di ruangan yang sama dengan para karakter, menyaksikan tekanan psikologis yang terus meningkat dari menit ke menit.