Koneksi Wi-Fi adalah salah satu fasilitas “surga” bagi banyak traveler. Akses internet yang tersedia instan dan gratis ini bisa digunakan untuk browsing, streaming, chatting, telepon, dan melakukan hal apa pun tanpa khawatir boncos. Namun sebenarnya, amankah menggunakan Wi-Fi hotel? Benarkah informasi sensitif dan pribadi takkan bocor?
Sayangnya, di balik semua kemudahan, efek penggunaan Wi-Fi hotel ternyata juga mengundang sejumlah risiko. Melansir Reader’s Digest, penggunaan jaringan internet publik ternyata bisa mengancam data pribadi, privasi, bahkan keamanan finansial. Kok bisa? Simak fakta-faktanya berikut ini!
Kenapa Wi-Fi Hotel Bisa Berisiko?
|
Ilustrasi Jaringan Wi-Fi Hotel Gratis/Foto: Pexels.com/RDNE Stock project |
Sebagaimana dipaparkan oleh Readers’ Digest, sayangnya jaringan Wi-Fi hotel tidak bisa dibilang aman, Beauties. Masalah utamanya adalah jaringan hotel umumnya dibangun sebagai jaringan publik bersama. Dengan kata lain, perangkat milik semua tamu tersambung pada satu jaringan, dengan proteksi yang kadang lemah atau usang. Akibatnya, koneksi bisa mudah disadap, dicuri, atau disusupi spyware oleh oknum tertentu jahat.
Salah satu metode kejahatan yang sering dipakai adalah serangan man-in-the-middle (MITM). Dalam hal ini, pelaku memasang diri di antara perangkatmu dan internet, lalu menyadap data yang dikirim atau diterima, seperti password, detail login, atau informasi kartu kredit.
Selain itu, ada juga risiko “hotspot palsu”, atau sering disebut “evil twin”, di mana jaringan Wi-Fi dengan nama yang tampak seperti milik hotel, tapi sebenarnya dibuat peretas untuk memancing pengguna agar menyambung, kemudian mencuri data mereka.
Ancaman lain, peretas bisa menyusup ke router hotel, lalu menyebarkan malware ke perangkat tamu lain tanpa disadari. Hal ini menjadi metode efektif untuk melakukan pencurian data, pemantauan aktivitas, hingga penyalahgunaan akun.