Aplikasi TikTok tengah meraih popularitasnya di kalangan masyarakat Indonesia. Namun lain cerita di negara-negara lain yang beberapa sudah melarang penggunaannya. Bahkan akhir-akhir ini, masyarakat AS dihebohkan dengan pemblokiran TikTok yang dikabarkan mulai berlaku pada 19 Januari mendatang.
Mengutip dari laman NPR, TikTok memiliki sekitar 170 ribu pengguna di Amerika Serikat, Beauties. Meski keputusan pelarangan ini masih belum ditentukan secara jelas oleh Mahkamah Agung, mereka mempertimbangkan konstitusionalitas undang-undang yang akan melarang platform tersebut di AS, jika ByteDance, perusahaan pemilik TikTok yang berkantor pusat di Tiongkok, tidak menjual operasinya di AS paling lambat tanggal 19 Januari.
Namun bukan berarti TikTok hilang sepenuhnya dari ponsel masyarakat di AS, melainkan penggunanya akan lebih sulit mengakses aplikasi tersebut. Kemungkinan ketika pengguna di AS ingin mengakses TikTok pada tanggal 19 Januari nanti, akan muncul pesan bahwa layanan tidak tersedia lagi di negara tersebut. Selain itu, ada pula kemungkinan pengalaman pengguna tidak senyaman sebelumnya, karena operasinya lebih lambat sampai muncul crash dan bug.
Imbas isu pemblokiran ini, para pengguna TikTok di AS mulai beralih ke aplikasi lain yang mirip TikTok, Beauties. Salah satu yang ramai tengah diperbincangkan adalah RedNote (Xiaohongshu), yakni media sosial asal China. RedNote sendiri adalah platform gaya hidup untuk generasi muda "di mana setiap orang dapat berbagi pengalaman hidup, menemukan dunia yang nyata, indah dan beragam, serta menemukan kehidupan yang mereka inginkan," demikian keterangan dalam Google Play Store, dikutip dari CNN Indonesia.
Selain RedNote, masih ada lagi alternatif TikTok lainnya, Beauties. Apa saja sih?