Belum lama ini, publik dikejutkan dengan pemberitaan bahwa server Pusat Data Nasional (PDN) telah diretas. Pemberitaan ini ternyata benar adanya setelah dikonfirmasi Menkominfo pada Senin, 24 Juni lalu.
Berdasarkan konfirmasi, diketahui bahwa server PDN mengalami gangguan akibat serangan ransomware Lockbit 3.0. di mana pelaku peretasan meminta tebusan hingga 8 juta US Dollar (sekitar Rp131 miliar) untuk membuka data nasional yang dikunci. Dampak akibat peretasan akhirnya mulai terasa.
Dikutip dari Detik.com, ada 210 instansi terdampak, terdapat 47 domain layanan Kemendikbudristek, termasuk di antaranya Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), dan Bantuan pendidikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) mengalami gangguan. Tidak hanya itu, layanan keimigrasian juga turut terganggu, salah satunya adalah layanan imigrasi di bandara Soekarno-Hatta. Akibat hal tersebut, operasional kembali ke layanan manual.
Ridho Rahman Hariadi selaku pakar keamanan siber Laboratorium Kota Cerdas sekaligus Keamanan Siber Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengungkap bahwa serangan yang terjadi pada PDN tidak hanya mengancam institusi tapi juga bisa berdampak bagi masyarakat luas, termasuk potensi kehilangan data pribadi, serangan pada akun media sosial dan juga bank.
Bahkan hingga Kamis (27/6), Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian belum bisa memastikan indikasi adanya kebocoran data di PDNS 2 akibat ransomware. "Sampai saat ini secara teknis kita forensik ini sedang berjalan Ibu. Jadi pastinya itu tentunya belum bisa kita pastikan 100% tidak bocor. Karena proses forensik masih jalan," katanya, sebagaimana dikutip dari Detik.
Di sisi lain melansir CNN Indonesia, akun X @FalconFeedsio melaporkan ditemukan kebocoran Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri yang telah dikonfirmasi oleh Hinsa. Data INAFIS tersebut dijual di darkweb BreachForums oleh MoonzHaxor.
Sebagai anak muda, tentu kita perlu turut waspada dan harus senantisa dan aware tentang bahaya kebocoran data ini. Kira-kira apa dampaknya jika data pribadi kita bocor ya, Beauties? Berikut adalah beberapa bahaya kebocoran data yang perlu diketahui.
Penyalahgunaan Identitas
Penyalahgunaan identitas/ Foto: Freepik.com/pikisuperstar |
Bahaya pertama dari kebocoran data adalah penyalahgunaan identitas pribadi. Hal ini memang terdengar umum, namun dampaknya bisa sangat krusial. Data pribadi seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir, dan nomor identitas dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian identitas lainnya.
Mengutip dari bps.go.id, beberapa contoh penyalahgunaan identitas yang bisa terjadi adalah digunakannya data NIK untuk mendaftarkan seseorang sebagai anggota partai politik tanpa sepengetahuan dan persetujuan pemilik data, digunakannya data identitas untuk mengajukan pinjaman online yang kemudian akan menjadi beban pemilik identitas sebenarnya. Untuk itu, Beauties perlu berhati-hati lagi ya.