Bolehkah Perempuan Haid Hadir di Tempat Salat Idulfitri? Ini Penjelasannya...

Pandangan Ulama Tentang Perempuan Haid yang Hadir ke Tempat Salat Idulfitri

Pandangan ulama tentang perempuan haid hadir di tempat salat Idulfitri/ Foto: Kemlu.go.id

Berikut sejumlah pendapat mengenai hukum perempuan haid hadir di tempat salat Idulfitri. 

Pendapat yang Melarang

Dilansir dari NU Online, pendiri Aswaja Muda Ustaz Ahmad Muntaha menyatakan bahwa mayoritas ulama melarang perempuan yang dalam kondisi haid untuk masuk ke masjid. Hal itu berdasarkan keterangan dari Rasulullah SAW. 

"Diriwayatkan Sayyidah Aisyah bahwa Nabi SAW bersabda: Sungguh aku tidak menghalalkan masjid dimasuki bagi wanita yang sedang haid dan orang yang sedang junub." (Sunan Abi Dawud). 

Hadis tersebutlah yang kemudian menjadi dasar larangan menghadiri tempat salat bagi perempuan haid. 

Pendapat yang Membolehkan

Imam Al-Muzani, salah satu murid dari Imam Syafi'i berpendapat bahwa perempuan haid boleh-boleh saja masuk masjid. Kebolehan ini khususnya jika ada niat penting untuk masuk masjid, misalnya ingin belajar atau mengajar agama. 

Selaras dengan itu, dalam buku Fikih Wanita Empat Mazhab karya Dr. Muhammad Utsman Al-Khasyt, dijelaskan bahwa kaum perempuan dianjurkan untuk turut keluar menuju tempat salat hari raya.

Hal itu berlaku untuk perempuan yang sudah bersuami maupun yang belum, termasuk juga perempuan janda, perempuan tua, perempuan remaja, baik dalam kondisi suci atau sedang haid. Anjuran ini pun sesuai dengan keterangan dalam salah satu hadis Nabi SAW. 

"Ummu Athiyyah berkata: Kami (kaum wanita) diperintahkan untuk keluar di hari raya, bahkan diperintahkan untuk mengeluarkan para gadis pingitan dari pingitannya, juga agar mengajak serta para wanita yang sedang haid. Mereka semua menempati shaf di belakang shaf jamaah laki-laki." (HR. Bukhari). 

Ketentuan Perempuan Haid yang Hadir ke Tempat Salat Idulfitri

Ketentuan perempuan haid yang hadir di tempat salat Idulfitri/ Foto: Aljazeera

Terlepas dari perbedaan pendapat di kalangan ulama, dapat disimpulkan bahwa perempuan haid boleh hadir ke tempat salat Idulfitri untuk ikut menyemarakkan dan merasakan kebahagiaan bersama umat Muslim lainnya. Hanya saja mereka harus memperhatikan sejumlah ketentuan. 

Pertama, perempuan haid harus memastikan darahnya tidak akan menetes di masjid. 

"Perempuan yang sedang haid asalkan pakai pembalut, aman tidak menetes di masjid, boleh-boleh saja saat hari raya Idulfitri ikut pergi ke masjid," kata Ustaz Muntaha dalam NU Online. 

Kedua, saat hadir di tempat salat Idulfitri, perempuan haid tidak boleh ikut melaksanakan salat. Dalam hal ini, mereka cukup mendengarkan khutbah saja. 

"Perempuan yang sedang haid dan datang ke tempat shalat Idulfitri, bisa mendengarkan khutbah Idulfitri, takbir sebelum shalat dilaksanakan, dan zikir-zikir yang tentu tidak dilarang bagi wanita yang sedang haid," ungkap Ustaz Muntaha. 

Ketiga, perempuan yang sedang menstruasi alangkah baiknya hadir menyaksikan salat Idulfitri di lapangan terbuka. Jadi, meski ada ulama yang membolehkan perempuan haid masuk masjid, tapi untuk lebih amannya, mereka disarankan menghadiri tempat salat yang dilaksanakan di lapangan terbuka dibandingkan di dalam masjid. 

Demikianlah penjelasan mengenai hukum perempuan haid hadir di tempat salat Idulfitri. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!