Cara Menentukan Tanggal Baik dalam Pernikahan Adat Jawa, Apa yang Perlu Diperhatikan?

Resti Agustiani | Beautynesia
Jumat, 13 Mar 2020 06:15 WIB
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/5dab57f74a54f15703cfa618d3f57c0f.jpeg
Dalam pernikahan adat Jawa, ada tanggal baik yang perlu dicari dengan teliti. Seperti apa, ya, ketentuannya? Berikut Beautynesia mengulasnya untuk kamu!

Bagi calon pengantin yang berdarah Jawa, menentukan tanggal baik pernikahan merupakan langkah penting setelah melakukan prosesi lamaran. Penentuan tanggal dipercaya akan menentukan peruntungan rumah tangga kelak. Lalu apa saja, ya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tanggal baik melangsungkan pernikahan adat Jawa?




Baca Juga: Mengenal 10 Aksesoris dalam Makna Pernikahan Adat Jawa, dari Paes - Alis Menjangan


Hari Lahirmu dan Pasangan



Weton. Kata tersebut mungkin sudah tidak asing lagi terdengar secara umum. Weton adalah ramalan kebudayaan Jawa berdasarkan hari kelahiran. Jadi hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih tanggal baik tentu saja hari lahirmu dan pasangan, dalam kalender Jawa.


Foto: https://www.instagram.com/aghniapunjabi/

Hari dalam kalender Jawa terbagi menjadi 5, yaitu Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi. Kamu bisa mengeceknya secara online karena sekarang banyak tersedia kalender Jawa di berbagai sumber. Ketika pasangan memiliki weton yang sama, disarankan menikah di luar hari weton mereka. Bahkan terkadang ketika hasil pencocokkan weton kurang baik, pasangan diminta memikirkan rencana pernikahannya kembali, apakah dilanjutkan atau dibatalkan. Duh, agak seram juga, ya?


Bulan Pernikahan Orangtua



Selanjutnya, perlu juga diketahui bulan pernikahan orangtua. Menurut kepercayaan, bulan tersebut harus dihindari. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk dan juga agar nasib pernikahan lebih baik. Bulan yang dimaksud adalah bulan dalam kalender Jawa, ya. Coba cek tanggal pernikahan orangtuamu, deh!


Foto: https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2017/11/08/d7f3181c-c326-454e-94b6-e73b652ffc89_43.jpg?w=700&q=90

Tahun Pernikahan Saudara



Punya saudara kandung dengan perbedaan umur yang tidak begitu jauh? Atau bahkan sama-sama sedang merencanakan pernikahan? Nah, di sini kamu dan saudaramu mesti hati-hati. Menurut adat Jawa, tidak boleh ada kakak beradik yang menikah dalam tahun sama, bahkan ada juga yang menyebutkan jarak minimalnya satu tahun penuh. Jadi, salah satu harus mengalah untuk menikah minimal satu tahun kemudian.


Foto: https://www.instagram.com/adhigunasosiawan/

Bulan yang Dianjurkan dan yang Dihindari


Terakhir, kita akan membahas bulan-bulan yang dianjurkan dan yang sebaiknya dihindari. Bulan yang sebaiknya dihindari adalah bulan Sura atau Muharram, karena dipercaya sebagai salah satu bulan keramat. Sedangkan bulan baik yang dianjurkan di antaranya Besar (Dzulhijah), Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah dan Syawal.


Foto: https://www.instagram.com/vickyshu/

Itulah sedikit ulasan tentang penentuan tanggal baik dalam pernikahan adat Jawa. Tentu saja sepenuhnya menjadi keputusan calon pengantin untuk mengikutinya ataupun tidak. Di luar itu, yang paling penting tentu saja kepercayaan antar kedua calon pengantin. Semoga lancar bagi yang sedang merencanakan pernikahan!




Baca Juga: 7 Mitos Larangan Pernikahan Berdasarkan Adat Jawa


(kik/kik)
Loading ...