Pingitan merupakan proses yang biasanya dilakukan calon pengantin, terutama pihak perempuan beberapa hari sebelum acara pernikahan dilakukan. Erina Gudono yang merupakan Istri dari Kaesang Pangarep juga melakukan pingitan sebelum acara pernikahannya kemarin lho, Beauties.
Ritual atau proses pingitan ini dulunya wajib dilakukan oleh pengantin, namun seiring berkembangnya zaman, bisa dikarenakan berbagai kesibukan seperti pekerjaan, maka banyak orang yang tidak lagi melakukannya.
Biasanya yang melakukan ritual pingitan sebelum pernikahan adalah pasangan pengantin yang menggelar pernikahan dalam adat Jawa. Namun, ada juga beberapa adat lain yang diketahui memiliki ritual sama seperti pingitan tapi hanya namanya yang berbeda, seperti dipiare yang dilakukan oleh suku Betawi selama satu bulan sebelum menikah.
Lalu, berapa lama sih pingitan dalam adat Jawa itu berlangsung? Apa juga fungsi beserta manfaat adanya pingitan ini? Yuk lihat pembahasannya berikut ini.
Lama Waktu Pingitan Berlangsung
Rentang waktu berlangsungnya pingitan dulunya menurut Carik Kawedanan Radya Kartiyasa Keraton Jogja, Siti Amieroel Noorsundari, dikutip dari detikJateng biasanya dilakukan dengan rentang waktu dari 40 hari atau bahkan tahunan lho, Beauties.
Namun, saat ini dan seiring karena perkembangan zaman, pingitan hanya dilakukan sekitar 1 hingga paling lama 2 minggu saja. Selama itulah kedua mempelai tidak boleh bertemu dan mempelai perempuan juga diketahui tidak boleh banyak beraktivitas keluar rumah.
Fungsi dan Manfaat Dilakukannya Pingitan
Menurut Siti, adanya tradisi pingitan ini maksudnya mempersiapkan calon pengantin perempuan, untuk bakal lebih siap memasuki kehidupan pernikahan usai menerima masukan dan nasihat dari orang tua dan sanak saudara.
"Tradisi pingitan itu sebenarnya lebih kepada mbombong yang perempuan calon pengantin gitu, supaya siap mental dan lain sebagainya," kata Siti.
Ya, pingitan dilakukan bukan tanpa arti, lho Beauties. Biasanya pingitan erat dengan 5 manfaat ini:
1. Supaya Kangen dan Membuat Pengantin Pria Pangling
Kangen dan pangling/ foto: Freepik/ Drazen Zigic |
Sebagai pasangan yang akan menikah, tentunya akan lebih sering bertemu untuk mengurus segala macam pernikahan, sebelum akhirnya keduanya dipingit dan dilarang bertemu selama beberapa hari. Hal ini ternyata juga dipercaya bisa berguna untuk membuat sang pengantin pria merasa pangling atau terpesona saat bertemu dengan pengantin perempuannya nanti.
Perasaan pangling yang dirasakan oleh pengantin pria yang melihat pengantin perempuan saat hari-h bisa muncul karena sudah lama tidak bertemu hingga memunculkan perasaan rindu yang memuncak.
2. Menghindari Hal-hal yang Tidak Diinginkan
Menghindari bahaya/ foto: Freepik/ starline |
Kedua mempelai disarankan untuk di rumah saja selama waktu pingitan berlangsung dan kalaupun ada keadaan yang mengharuskannya keluar, sebaiknya ditemani oleh orang lain dan jangan pergi jauh-jauh.
Secara logika, maksudnya agar calon pengantin beristirahat demi mempersiapkan fisik dan mental saat hari H, Beauties. Namun bagi kepercayaan tertentu, ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebelum pernikahan. Terutama untuk perempuan yang memiliki 'darah manis', dinilai bagi para sesepuh Jawa, proses pingitan ini dipercaya untuk menghindari dari gangguan 'makhluk' tak terlihat.