Dunia entertainment, khususnya KPop, berduka dengan kejadian meninggalnya Sulli. Eks member f(x) yang kerap mendapat ‘hate comment’ dari netizen ini diketahui menderita depresi sejak lama. Depresi merupakan kondisi sedih yang berlangsung terus menerus dan kesedihannya bisa muncul tanpa sebab yang jelas. Tak hanya negara Korea yang jumlah orang depresinya banyak. Menurut survey 2018, jumlah orang Indonesia depresi ada sebanyak 11 juta orang lebih, lho.
Sekilas tentang depresi
Untuk memahami apa itu depresi, pertama-tama ketahuilah bahwa depresi lebih dari sekadar sedih. Dengan kata lain, sedih dan depresi adalah dua hal yang berbeda.
Sedih bersifat sementara dan pemicunya jelas. Sedih biasanya dipicu oleh satu kesulitan hidup yang spesifik, seperti kehilangan pekerjaan, patah hati, kematian, atau perceraian. Seiring berlalunya peristiwa malang tersebut, sedih dapat hilang dengan sendirinya. Perasaan sedih juga dapat hilang dengan meluapkannya melalui menangis dan menyendiri beberapa waktu atau melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Lain halnya dengan depresi. Depresi cenderung ke perasaan sedih atau hampa sepanjang waktu, bahkan tanpa alasan yang jelas. Kondisi ini kemudian mempengaruhi pikiran, emosi, persepsi, dan perilaku seseorang secara menetap.
Orang yang mengalami depresi akan merasa kurang berenergi, tidak termotivasi, dan hampa hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, dan produktivitas. Termasuk penyakit, yaitu penyakit mental, depresi tidak bisa hilang dengan sendirinya melainkan memerlukan penanganan medis untuk mengatasinya.
Depresi berujung ide bunuh diri
Seperti apa yang terjadi pada Sulli, depresi dapat memicu ide bunuh diri. Dengan fakta banyaknya jumlah orang Indonesia yang mengalami depresi, semoga menjadi kesadaran kita bersama untuk berkontribusi dalam mencegah terjadinya kasus bunuh diri.
Selain meningkatkan kepekaan terhadap sekitar, sayangi juga diri sendiri. Bila mengetahui ada orang yang menunjukkan tanda-tanda depresi, jangan ragu sarankan konsultasi ke psikolog, psikiatri, atau dokter yang mumpuni. Begitupun jika kamu merasa sedih berkepanjangan, tidak perlu malu minta bantuan dokter yang bertanggungjawab di bidang kesehatan mental, ya.