Haruskah Mencari Pasangan yang Mirip dengan Kepribadian Kita? Ini Penjelasan Psikologi

Kesamaan Membuat Kita Lebih Mudah Membangun Hubungan

Haruskah Mencari Pasangan yang Mirip dengan Kepribadian Kita?/Foto: Pexels/Budgeron Bach

Dilansir dari Psychology Today, dari banyaknya penelitian psikologi, disimpulkan bahwa pasangan yang menjalin hubungan yang langgeng sering kali memiliki banyak kesamaan. Hubungan akan lebih mudah terjalin jika pasangan memiliki kesamaan dalam ciri kepribadian, kebiasaan, nilai-nilai kehidupan, dan lain sebagainya.

Ini didukung oleh salah satu penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationships yang melakukan meta-analisis dari berbagai studi mengenai tingkat kemiripan dua orang dan seberapa besar mereka menyukai satu sama lain. Mereka menyimpulkan bahwa saat bertemu seseorang untuk pertama kalinya, atau mengenalnya dalam waktu singkat, kemiripan dapat memprediksi seberapa besar mereka saling suka.

Lalu, apa saja contoh aspek kesamaan yang dimaksud?

Aspek Kesamaan dalam Membangun Hubungan

Haruskah Mencari Pasangan yang Mirip dengan Kepribadian Kita?/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Dalam hal ciri kepribadian, penelitian dalam Personality and Individual Differences menyebutkan bahwa seseorang akan cenderung memilih pasangan dengan kepribadian yang sama dalam aspek keramahan, keterbukaan, dan ekstraversi. Namun, pada umumnya kita akan tetap memilih pasangan dengan kestabilan emosi yang baik dan rasa tanggung jawab yang tumbuh seiring berjalannya waktu.

Selain aspek kepribadian, menurut salah satu artikel penelitian lain dalam Journal of Personality, pasangan pengantin baru cenderung memiliki kesamaan yang kuat dalam sikap keagamaan dan orientasi politik. Ini adalah salah satu hal di luar kepribadian yang bisa saja mempengaruhi sejauh mana kita mirip dan cocok dengan pasangan.

Kesamaan ini bukan muncul karena mereka telah banyak menghabiskan waktu bersama, melainkan karena sejak awal mereka cenderung memiliki karakteristik yang serupa sebelum menentukan untuk menikah.

Pengaruh ‘Similarity Attraction Theory’

Haruskah Mencari Pasangan yang Mirip dengan Kepribadian Kita?/Foto: Pexels/RDNE Stock project

Jika banyak penelitian mengungkapkan bahwa kemiripan menjadi salah satu indikator positif dalam sebuah hubungan, mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dalam psikologi, ada istilah “similarity attraction theory” yang menurut Encyclopedia of Social Psychology diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk lebih menyukai orang lain yang memiliki kesamaan dalam hal-hal penting, seperti sikap, nilai, dan preferensi aktivitas. Hal ini bisa terjadi dalam konteks hubungan pertemanan maupun romantis, dan ciri kepribadian pun turut berperan dalam membentuk ketertarikan ini.

Pada sebuah uraian American Psychological Association, dijelaskan bahwa similarity attraction sering kali juga dipengaruhi oleh kesamaan kecil, seperti selera seni atau pandangan politik. Kita pun meyakini bahwa kesamaan tersebut bisa mencerminkan sesuatu yang lebih mendalam. Akibatnya, ketika seseorang memiliki satu kesamaan dengan kita, kita cenderung percaya bahwa mereka memiliki pandangan dunia yang serupa secara keseluruhan.

Jadi, tidak ada salahnya jika mencari pasangan yang paling mirip dengan diri kita karena pasti akan mempermudah kita dalam membangun hubungan. Namun, hati-hati jangan terlalu cepat menilai karena sejatinya setiap orang pasti punya kepribadian yang unik.

Jangan sampai kita menyederhanakan kompleksitas pribadi calon pasangan hanya berdasarkan kesamaan yang dangkal, ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!