Indonesia Pimpin Penerapan AI di Tempat Kerja, Ini Pendapat Pakar Karier

LinkedIn, platform media sosial yang berfokus pada bisnis dan ketenagakerjaan ini menemukan bahwa masyarakat Indonesia mendapat skor tertinggi di kawasan Asia Tenggara dalam hal penerapan AI atau artificial intelligence di tempat kerja.

Dalam penelitian konsumen global mengenai AI di tempat kerja, Indonesia telah memulai persiapan untuk mengintegrasikan AI dalam pekerjaan sehari-hari.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Censuswide dan hasilnya berdasarkan tanggapan dari 29 ribu pekerja berusia di atas 16 tahun secara global, antara tanggal 23 dan 30 Agustus 2023. Indonesia menduduki posisi pertama dengan skor 78 persen di mana sebagian besar profesional di Asia Tenggara percaya bahwa AI akan mengubah cara mereka bekerja secara signifikan.

Ilustrasi/Foo: Freepik.com

Dilansir dari Mashable, Indonesia mendapatkan skor sebanyak 72 persen di seluruh pasar Asia Tenggara yang disurvei LinkedIn, di mana lebih dari dua profesional sudah menggunakan AI di tempat kerja. LinkedIn mencatat bahwa masyarakat Indonesia paling aktif memanfaatkan AI di tempat kerja.

Indonesia mendapat nilai tinggi, yakni sebanyak 92 persen dalam menganggap AI sebagai rekan satu kerja yang tidak terlihat ketika membantu para profesional di tempat kerja dalam lima tahun.

LinkedIn mengatakan hal ini menunjukkan bahwa para profesional siap menerima kemungkinan adanya tenaga kerja campuran di masa depan yang terdiri dari manusia dan AI yang bekerja berdampingan satu sama lain.

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/pressfoto

Pooja Chhabria, pakar karier dan kepala editorial Asia Pasifik di LinkedIn, mengatakan bahwa perkembangan AI telah membuka jalan bagi para profesional di Asia Tenggara untuk bekerja dengan cara yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

“Perkembangan AI, khususnya AI generatif, telah mengubah cara para profesional memandang cara bekerja di masa depan. Meskipun meningkatkan kecepatan bisa menjadi suatu tantangan, para profesional di Asia Tenggara menyambut kemungkinan yang dapat ditawarkan oleh AI, baik untuk mempermudah pekerjaan mereka atau membantu mereka memajukan karier mereka,” ujarnya.

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp

“Di LinkedIn, kami melihat peningkatan signifikan dalam percakapan dan anggota yang menambahkan keterampilan AI ke profil mereka. Pada saat yang sama, para profesional menyadari pentingnya soft skill dalam menavigasi teknologi baru ini dan perubahan yang ditimbulkannya," tambahnya.

Para profesional di Indonesia mendapat nilai tertinggi (55 persen) dalam hal mempelajari keterampilan baru karena AI membantu menghemat waktu mereka di tempat kerja. Filipina berada di urutan kedua dengan 51 persen, diikuti oleh Malaysia (50 persen) dan Singapura (44 persen).

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/thanyakij-12

Sebanyak 56 persen masyarakat Indonesia mengincar pekerjaan kreatif dan strategis, diikuti oleh masyarakat Malaysia (48 persen), Filipina (42 persen), dan Singapura (40 persen). Bahkan satu dari dua orang Indonesia dan Filipina percaya bahwa AI akan menciptakan kesetaraan bagi semua orang, apa pun kualifikasi pendidikan mereka.

Indonesia juga memimpin dalam hal penguatan jaringan profesional sebesar 45 persen, diikuti oleh Filipina (40 persen), Malaysia (40 persen), dan Singapura (35 persen). Meski penelitian ini dianggap belum konklusif, penelitian ini merupakan indikator yang cukup baik mengenai pendapat kawasan mengenai AI dan fungsinya di tempat kerja.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!