Ini Mal Pertama di Indonesia yang Masih Eksis hingga Saat Ini, Usianya Sudah 58 Tahun!

Kehadiran sebuah mal di banyak kota-kota besar tak sekadar sebagai pusat perbelanjaan saja. Namun, telah menjadi tempat hiburan yang lengkap untuk masyarakat. 

Karena itulah, pertumbuhan mal bisa terbilang sangat cepat. Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI), di Jakarta saja saat ini sudah ada 96 mal yang beroperasi, mengutip CNBC Indonesia. 

Sementara itu, tidak diketahui pasti ada berapa jumlah mal di Indonesia pada 2024 ini, karena pertumbuhannya yang sangat menjamur hingga ke banyak daerah. Namun, di samping banyaknya jumlah mal saat ini, tahukah Beauties apa nama mal pertama di Indonesia?

Sarinah, Mal Pertama di Indonesia

Potret Sarinah tempo dulu/Foto: Sarinah

Yap, Sarinah adalah mal pertama dan bersejarah di Indonesia. 

Melansir laman resminya, Sarinah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Mal ini hadir untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. 

Didirikan berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 17 Agustus 1962 dengan nama PT Department Store Indonesia, Sarinah merupakan pelopor bisnis ritel modern di Indonesia.

Barulah, pada 15 Agustus 1966, mal ini selesai dibangun dan diresmikan sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, yang letaknya di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. 

Diketahui, nama Sarinah sendiri diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil. Kesan mendalam tentang kebesaran jiwa sang pengasuh, menginspirasi penyematan nama tersebut. 

"Becermin pada sosok istimewa tersebut, Sarinah bertekad untuk terus menjalankan misinya sebagai mitra tepercaya bagi usaha kecil sekaligus duta bagi kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional melalui produk-produk yang dikembangkan dan dipasarkannya," tulis perusahaan dalam laman resminya. 

Telah 58 tahun berdiri, Sarinah terus mengemban amanat Presiden Soekarno, untuk menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat. Hingga saat ini, Sarinah pun terus menjunjung tinggi komitmennya untuk mendukung kemajuan produk dari usaha kecil, menengah, dan koperasi.