Ada banyak merek HP yang dulunya meraih kepopuleran di dunia, salah satunya merek BlackBerry yang dulu sempat berjaya di Indonesia.
BB dulu menjadi salah satu merek HP dengan harga yang tinggi. Meski demikian, tetap menjadi HP incaran banyak orang.
Sebelum hadirnya berbagai aplikasi chatting saat ini, seperti WhatsApp, Line, hingga Telegram, dulunya BlackBerry Messenger menjadi fitur keunggulan BB yang digunakan untuk bisa berkirim pesan.
Uniknya, dulu BBM ini hanya bisa dilakukan oleh sesama pengguna BlackBerry saja. Sementara itu, pengguna merek HP lain tidak bisa menggunakan BBM. Sehingga kalimat "PIN BBMnya dong" bisa membuat seseorang mendadak insecure, karena tidak memiliki ponsel dengan merek yang sama.
Beragam keunggulan lain seperti bisa membuat status di aplikasi chatting, bikin tweet di Twitter bertuliskan Twitter For Blackberry, broadcast, hingga emojinya merupakan fitur lain yang berjaya kala itu.
Namun, kejayaan BB ini perlahan merosot. Bahkan, pada 31 Mei 2019 lalu, BlackBerry Messenger yang hadir dengan sederet fitur menariknya sudah berhenti beroperasi di Indonesia. Dan, pada 4 Januari 2022 lalu, sistem operasi BB resmi disuntik mati.
Padahal era 2010-an, BlackBerry menjadi merek HP populer di Indonesia. Tapi kini sudah lenyap tak bersisa.
Lantas, siapa pendiri di balik merek BlackBerry yang dulu berjaya ini?