Ini Profil Yang Chil-seong, Warga Korea yang Membantu Kemerdekaan Indonesia

Latar Belakang Yang Chil-seong

Latar belakang Yang Chil-seong/Foto: detikJabar/Hakim Ghani

Yang Chil-seong lahir di Korea pada tahun 1919, di tengah masa penjajahan Jepang. Seperti halnya Indonesia, Korea juga berada di bawah kekuasaan Jepang, sehingga banyak warga Korea yang hidup dalam tekanan dan penindasan. Keadaan ini membentuk jiwa pejuang dalam diri Yang Chil-seong, yang sejak muda sudah menunjukkan semangat melawan penjajahan.

Pada tahun 1942, ia dibawa oleh tentara Jepang ke Indonesia sebagai bagian dari tentara kolonial Jepang. Namun, dalam perjalanannya di Indonesia, pandangannya terhadap kemerdekaan berubah total.

Beralih Sisi: dari Tentara Jepang Menjadi Pejuang Indonesia

Yang Chil-seong memilki tekad yang tinggi untuk memperjuangkan kebebasan/Foto: detikJabar/Hakim Ghani

Ketika berada di Indonesia, Yang Chil-seong mulai menyadari bahwa perjuangan rakyat Indonesia sangat mirip dengan perjuangan rakyat Korea. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai tentara Jepang dan bergabung dengan pasukan pejuang Indonesia di Jawa Barat.

Keberaniannya untuk beralih sisi menunjukkan betapa kuatnya tekad Yang Chil-seong dalam memperjuangkan kebebasan, tidak hanya untuk negaranya sendiri, tetapi juga untuk bangsa lain yang tertindas.

Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Yang Chil-seong dikenal sebagai seorang pejuang yang sangat berani/Foto: detikJabar/Hakim Ghani

Setelah bergabung dengan pasukan pejuang Indonesia, Yang Chil-seong memainkan peran penting dalam beberapa operasi militer melawan tentara kolonial Belanda. Ia dikenal sebagai seorang pejuang yang sangat gigih dan berani di medan perang.

Selain itu, ia juga dikenal dengan nama Indonesia, yakni "Komarudin," yang menunjukkan betapa ia telah diterima dan diakui oleh rekan-rekan seperjuangannya. Tidak hanya terlibat dalam pertempuran, Yang Chil-seong juga aktif dalam menyusun strategi perlawanan yang berhasil memukul mundur pasukan Belanda di beberapa wilayah.

Akhir Hidup dan Warisannya

Perjuangan Yang Chil-seong harus berakhir tragis/Foto: detikJabar/Hakim Ghani

Sayangnya, perjuangan Yang Chil-seong harus berakhir tragis ketika ia ditangkap oleh pasukan Belanda pada tahun 1949. Ia dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi di Lembang, Jawa Barat, pada 10 Agustus 1949.

Meskipun hidupnya berakhir dengan tragis, warisan yang ditinggalkannya tetap hidup dalam ingatan banyak orang. Hingga saat ini, namanya diabadikan sebagai simbol solidaritas dan perjuangan internasional untuk kemerdekaan Indonesia.

Beauties, kisah Yang Chil-seong mengajarkan kita bahwa perjuangan untuk kebebasan tidak mengenal batasan geografis atau etnis. Solidaritas yang ditunjukkan oleh Yang Chil-seong mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dalam menghadapi segala bentuk penindasan.

Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk terus menghargai dan memperjuangkan nilai-nilai kemerdekaan dan kemanusiaan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!