Inspiratif, Pop-up Cafe di Jepang Ini Hanya Pekerjakan Karyawan Tunawicara, Tujuannya Mulia!

Retno Anggraini | Beautynesia
Sabtu, 21 Jan 2023 22:00 WIB
Kisah kafe pop-up di Jepang yang pekerjakan karyawan tunawicara/Foto: Freepik.com/wirestock

Beauties, kita mungkin pernah bertemu dengan seseorang yang mengidap tunawicara. Meski tidak semua orang, menghadapi seseorang yang mengidap tunawicara mungkin terkadang membuat kita sedikit kebingungan.

Bagi banyak pengidap tunawicara, mengucapkan sepatah kata pun bisa menjadi tantangan yang menegangkan. Hal ini bisa mengakibatkan perundungan, kecemasan sosial, atau bahkan keduanya.

Where Orders Take Time Cafe


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/tirachardz

Melihat permasalahan ini, sebuah pop-up cafe di Jepang secara khusus mempekerjakan karyawan tunawicara untuk membantu mereka mendapatkan kepercayaan diri. Dilansir dari Mashable, Where Orders Take Time Cafe secara tidak langsung mengedukasi pengunjung bagaimana cara menghadapi pengidap tunawicara tanpa sedikit pun merendahkannya.

Pengunjung didorong untuk bersabar dengan para karyawan dan membiarkan mereka untuk selesai berbicara. Bagi pengidap tunawicara, berinteraksi dengan orang asing bisa menjadi hal yang menakutkan. Tapi, berinteraksi dengan orang asing sambil menahan rasa kesulitan untuk berbicara adalah tantangan yang sama sekali berbeda.

Melatih Kesabaran Pengunjung dan Keterampilan Berbicara Karyawan


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Selain bersabar, pengunjung juga diminta untuk memberikan kata-kata penyemangat kepada karyawan yang melayani mereka. Tapi, inti dari pengalaman unik ini adalah bukan untuk memberikan rasa takut pada karyawan. Ini memberikan mereka kesempatan untuk bersosialisasi dan melatih keterampilan percakapan mereka dengan orang-orang yang lebih dari bersedia memberi waktu yang mereka butuhkan.

Salah seorang karyawan bernama Hitonari Nakazawa yang berusia 18 tahun, selalu menghindari berbicara dengan orang lain sebisa mungkin. "Tapi, hari ini saya bisa benar-benar menikmati percakapan saya," katanya kepada Kyodo.

Karyawan lain bernama Marin Kanamori yang berusia 21 tahun, menyatakan minatnya untuk menjadi terapis wicara suatu hari nanti. Berharap pengalaman ini akan membantunya mendapatkan rasa percaya diri yang lebih besar.

Karyawan Menggunakan Masker Khusus


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/rawpixel.com

Untuk berjaga-jaga jika pengunjung melewatkan semua isyarat yang menunjukkan bahwa karyawan memiliki kondisi khusus, masker yang digunakan para karyawan memiliki pesan seperti, "Saya ingin berbicara dengan banyak orang," dan "Tolong biarkan saya menyelesaikan kalimat saya," yang tercetak di bagian atas masker.

Hal ini juga untuk memudahkan pengunjung agar tidak mengulangi kalimat atau memperpanjang bunyi maupun suku kata pertama dari sebuah frasa. Sering kali, hal kecil yang dilakukan tanpa sadar ini dapat menimbulkan ejekan dari individu yang tidak peka dan kemungkinan besar mengakibatkan kecemasan sosial juga.

(naq/naq)