Intip Kecerdasan yang Dimiliki oleh 7 Presiden Indonesia, dari Ir. Soekarno sampai Joko Widodo

Menjadi orang no 1 di sebuah negara, tentu saja bukan hal yang mudah. Namun, harus dengan orang yang memiliki kecakapan dan kemampuan yang mumpuni agar terciptanya negara yang damai dan sejahtera.

Berikut kecerdasan yang dimiliki oleh Presiden Indonesia, dari Ir. Soekarno hingga Joko Widodo. Simak!

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno merupakan seorang yang memiliki minat yang luas dan beragam, termasuk seni, filsafat, dan sejarah. Beliau juga memiliki kemampuan untuk menulis dan berbicara dengan luwes dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yang membantunya dalam perannya sebagai pemimpin Indonesia.

Secara keseluruhan, kecerdasan dan kepemimpinan yang dimiliki oleh Soekarno membantunya menjadi pemimpin yang dihargai dan diakui secara Internasional, serta membantu Indonesia menjadi negara yang merdeka.

2. Soeharto

Soeharto dikenal dengan presiden yang ahli dalam strategi, terutama dalam bidang militer. Keamanan negara dibentengi oleh Presiden Soeharto dengan mulai membentuk Babinsa, kemudian ada Koramil, Kodim, Korem, sampai Kodam.

Adapun pencapaiannya selama masa kepemimpinan 32 tahun, ia membangkitkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi dari peninggalan pemerintahan orde lama atau swasembada pangan, dolar hanya Rp378, semua harga kebutuhan relatif murah, lapangan pekerjaan sangat mudah, menjadikan Pancasila sebagai garda terdepan pembangunan generasi muda dalam Pendidikan Indonesia, Bidang olahraga pada saat kepemimpinan beliau sedang berada di fase keemasan.

3. BJ Habibie

BJ Habibie sangat terkenal dengan kecerdasannya, beliau menciptakan pesawat dan menemukan teknik pendaratan yang tidak mengguncang, IQ nya mencapai 200.

BJ Habibie merupakan figur politik yang terkenal di Indonesia. Ia menjabat sebagai menteri kabinet di bawah Soeharto dan kemudian diangkat sebagai wakil presiden pada tahun 1998. Ketika Soeharto mengundurkan diri pada tahun yang sama, BJ Habibie menjadi Presiden Indonesia. Dia menjabat sebagai Presiden hanya lebih dari satu tahun, hingga 1999, kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid.