Unjuk rasa atas kematian Mahsa Amini masih terus bergejolak di Iran. Pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 326 orang sejak protes dimulai dua bulan lalu, menurut LSM Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia.Kabar terbaru, Iran mengeksekusi mati seorang demonstran yang terlibat aksi protes kematian Mahsa Amini.
Demonstran pria yang bernama Mohsen Shekari tersebut dituduh memblokir jalan di Teheran dan menyerang seorang personel keamanan dengan pisau, dilansir New York Times dari kantor berita Mizan. Shekari adalah salah satu dari 11 pengunjuk rasa yang sejauh ini telah dijatuhi hukuman mati. Ini menjadi pelaksanaan hukuman mati pertama di Teheran terkait unjuk rasa yang terus berlanjut selama nyaris tiga bulan terakhir.
Shekari ditangkap pada 25 September lalu, dan dijatuhi hukuman pada 20 November oleh Pengadilan Revolusi Iran, pengadilan khusus untuk kasus politik dan tahanan politik. Ia dihukum mati atas 'moharebeh', atau mengobarkan perang melawan Tuhan di bawah hukum syariat Islam yang berlaku di Iran.
Aktivis, pengacara, dan warga Iran mengutuk hukuman gantung terhadap Mohsen Shekari melalui media sosial. Mereka mengatakan bahwa Shekari ditolak aksesnya ke pengacara melalui interogasi dan proses hukumnya.
"Otoritas Iran telah mengeksekusi seorang pengunjuk rasa, dijatuhi hukuman mati dalam persidangan pertunjukan tanpa proses hukum," tulis Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur Hak Asasi Manusia Iran, sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Oslo, menulis di Twitter.
Sementara itu, Kepala polisi Iran, Hossein Ashtari, mengatakan bahwa "polisi tidak akan menahan diri dalam menangani ancaman keamanan," seperti diberitakan ISNA, kantor berita mahasiswa Iran.