Chloe Pomfret, seorang perempuan muda yang kini berusia 20 tahun telah melalui begitu banyak masalah dalam hidupnya, terlebih dia pernah menjadi tunawisma di usia muda. Chloe dibesarkan di panti asuhan ketika dia masih kecil setelah dia diasingkan dari keluarganya ketika sang kakek meninggal.
Pada masa remaja, Chloe menghabiskan sebagian besar hidupnya di jalanan. Seperti yang telah dilansir dari Brightside, itu semua terjadi ketika dia baru berusia 16 tahun dan itu adalah saat di mana dia memiliki pikiran paling gelap di benaknya.
Chloe Pomfret/Foto: Dok. Daily Mail |
Menggambarkan rasa putus asanya, Chloe mengatakan bahwa dia benar-benar merasa tidak punya tempat untuk berlindung. Namun, sekolahnya membantu Chloe dengan akomodasi dan perempuan itu memutuskan untuk mendedikasikan seluruh waktu dan usahanya untuk pendidikan lebih lanjut dan memiliki impian untuk menjadi guru biologi.
Chloe memiliki sifat pekerja keras dengan belajar untuk mengejar tujuan kariernya di masa depan. Mendaftar ke Universitas Oxford tidak ada dalam pikiran perempuan itu, tapi suatu hari Chloe menemukan kursus Ilmu Pengetahuan Manusia di Oxford yang dia impikan selama ini.
Chloe Pomfret/Foto: Dok. Bored Panda |
Dengan penuh harapan, dia memutuskan untuk mengajukan lamaran. Pada saat itu, masa tinggal Chloe yang didukung akan segera berakhir dan jika dia tidak dapat memiliki tempat tinggal lain, dia akan menjadi tunawisma lagi. Dan yang sangat mengejutkan, Chloe ditawari tempat di universitas pada saat itu.
Chloe telah menghabiskan tahun pertamanya di universitas bergengsi, tapi misinya di sana bukan hanya belajar. Chloe ingin mengubah kebijakan universitas dengan satu tujuan. Dia ingin membantu mendukung siswa seperti dirinya, memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang, dan menginspirasi orang lain untuk mengejar impian mereka apa pun yang terjadi.
Chloe Pomfret/Foto: Dok. Peroz |
Perempuan muda itu merasa sangat bersyukur karena dia mendapat dukungan untuk mencapai posisinya sekarang. Dia merasa sangat beruntung karena dia menyadari bahwa siswa lain yang berada dalam situasi seperti dia mungkin belum tentu mengalami hal serupa.
Chloe juga termasuk salah satu anggota Class Act, sebuah organisasi di Oxford yang mendukung siswa yang terasing dan siswa dari latar belakang kelas pekerja. Perempuan tersebut ingin terus membantu orang-orang yang memiliki latar belakang serupa dan merasa beruntung bisa mengatasi semua tantangan yang dia hadapi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!