Kabar Terbaru dari Buckingham Palace, Raja Charles III Didiagnosis Kanker

Berita kesehatan anggota keluarga kerajaan Inggris silih berganti. Teranyar adalah kabar Raja Charles yang didiagnosis kanker. Hal tersebut dinyatakan resmi oleh Buckingham Palace lewat media sosial mereka.

Dalam unggahan Instagram yang menampilkan carousel foto Raja Charles III dan pengumuman dari Buckingham Palace, pihak kerajaan menjelaskan penyakit yang diderita ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry tersebut terdiagnosis setelah Raja menjalani prosedur pembesaran prostat beberapa waktu lalu.

"Selama prosedur pembesaran prostat jinak yang dilakukan Raja di rumah sakit baru-baru ini, ada masalah terpisah yang menjadi perhatian. Tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker," pihak kerajaan mengawali.

"Yang Mulia hari ini telah memulai jadwal perawatan rutin, dan selama waktu tersebut beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik. Selama periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan negara dan urusan resmi seperti biasa".

[Gambas:Instagram]

Buckingham Palace tidak menyertai informasi lebih lanjut terkait kanker apa yang menyerang Raja Charles III. Meski demikian, Raja menyampaikan ungkapan terima kasihnya pada tim medis. Keterangan yang disampaikan kepada publik itu juga diungkap dengan tujuan membantu pemahaman masyarakat di seluruh dunia akan kanker.

Sebelumnya Menjalani Prosedur Perbaikan Prostat 

Raja Charles III/ Foto: REUTERS/CHRIS RADBURN

Sebelumnya, Buckingham Palace mengumumkan Raja Charles akan menjalani prosedur untuk memperbaiki prostatnya yang membesar (17/1) sekitar 2 jam setelah berita Kate Middleton menjalani operasi perut. Pada Jumat (26/1) pagi, Raja Charles III dibawa ke rumah sakit London Clinic untuk menjalani prosedur yang direncanakan dan telah berhasil dilakukan. 

Pengumuman prosedur yang dijalani pria 75 tahun itu sekaligus meningkatkan kesadaran para pria akan pembesaran prostat yang umum terjadi seiring dengan bertambahnya usia. Kondisi penyakit itu dapat mengganggu seseorang buang air kecil serta meningkatkan frekuensinya.

Berdasarkan keterangan rumah sakit Mount Sinai, prosedur yang dilakukan bergantung pada gejala yang dialami. Meski obat-obatan dapat memperkecil ukuran prostat, terkadang operasi butuh dilakukan untuk mengangkat jaringan ekstra.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!