Usai muncul adanya dugaan kebocoran pengguna aplikasi PeduliLindungi oleh Bjorka, kini Kemenkes tengah melakukan investigasi mendalam.
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengatakan jika kini pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), PT Telkom dan berbagai pihak terkait lainnya untuk menginvestigasi dugaan kebocoran 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi sejak Selasa (15/11).
Ia pun meminta masyarakat agar tenang menghadapi hal ini, karena nantinya hasil investigasi pun akan disampaikan kepada publik.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang hingga hasil koordinasi dan investigasi kami sampaikan kembali kepada publik," kata Syahril melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/11).
Lebih lanjut lagi, pihak Kemenkes tidak membenarkan atau menampik terkait dugaan kebocoran data ini. Investigasi yang dilakukan oleh Kemenkes dilakukan usai pihaknya menerima banyak informasi kebocoran data di beragam media sosial.
"Kementerian Kesehatan telah mengetahui adanya isu di media sosial terkait dugaan peretasan data pengguna PeduliLindungi oleh pihaknya yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Sebelumnya, Bjorka melakukan aksi pembocoran data dengan mengunggah 3,2 miliar data yang diklaim sebagai pengguna aplikasi PeduliLindungi. Dari data sebanyak ini, ia mematok harga USD 100 ribu atau sekitar Rp1,6 miliar dalam bentuk BitCoin.
Adapun bocoran data tersebut termasuk data milik para menteri, seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, sampai YouTuber kenamaan Deddy Corbuzier.
"Indonesia Covid-19 app Peduli Lindungi 3,2 bilion," tulis Bjorka dalam situs BrechForum, Selasa (15/11).
Lebih lengkapnya terkait investigasi Kemenkes, baca selengkapnya di sini.
______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!