Sara Sabry menjadi orang Mesir pertama, perempuan Arab pertama, dan perempuan pertama dari benua Afrika yang berhasil pergi ke luar angkasa pada Agustus 2022 lalu. Ini merupakan tonggak sejarah besar dalam bidang luar angkasa dan momen penting bagi Sabry secara pribadi.
"Ini merupakan sebuah kehormatan dan saya sangat bersyukur bisa mendapatkan pengalaman tersebut. Melihat Bumi kita dari luar angkasa, itu merupakan sesuatu yang menjadi milik kita semua," kata Sabry.
Yuk, kenalan dengan sosok Sara Sabry!
Latar Belakang Sara Sabry
Sara Sabry/Foto: Instagram.com/astrosarasabry |
Dilansir dari Women's Agenda, Sabry merupakan seorang insinyur mesin sekaligus pendiri serta CEO Deep Space Initiative, sebuah organisasi nirlaba yang ingin meningkatkan aksesibilitas dan peluang di bidang luar angkasa melalui penelitian dan pendidikan. Dia juga merupakan seorang advokat yang selalu memastikan semua orang dapat mengakses eksplorasi luar angkasa, bukan hanya segelintir orang yang memiliki hak istimewa.
"Tumbuh di Mesir, kami tidak memiliki akses untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang luar angkasa, tidak ada yang membicarakannya. Sebagai seorang anak, saya selalu memiliki bagian pemberontak dalam diri saya di mana saya tidak mendengarkan ketika orang lain mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat melakukan sesuatu."
Terpilih untuk Pergi ke Luar Angkasa
Sara Sabry/Foto: Instagram.com/astrosarasabry |
Sabry terpilih untuk pergi ke luar angkasa tahun lalu dengan Blue Origin sebagai bagian dari program bernama Space for Humanity, yang memiliki ribuan pelamar dari seluruh dunia.
"Apa yang mereka coba lakukan adalah mendemokratisasi akses ke luar angkasa, dengan memilih pemimpin dan orang-orang yang memiliki potensi dampak global untuk pergi ke luar angkasa, serta menganalisis sesuatu yang disebut Overview Effect, yaitu perspektif baru yang Anda dapatkan saat melihat Bumi dari luar angkasa," jelas Sabry.
Mengemban Tanggung Jawab yang Luar Biasa
Sara Sabry/Foto: Instagram.com/astrosarasabry |
Upaya kemanusiaan Sabry di bidang luar angkasa telah membuatnya mendapatkan penghargaan IAF Emerging Space Leader yang bergengsi. Saat ini, Sabry sedang mengambil gelar PhD dalam Aerospace Sciences, yaitu melakukan penelitian tentang rekayasa pakaian antariksa planet generasi berikutnya di lab Humanspaceflight yang didanai oleh NASA.
Bagi Sabry, menjadi orang Mesir dan perempuan Arab-Afrika pertama yang pergi ke luar angkasa merupakan tanggung jawab yang luar biasa dan dia menganggapnya sangat serius.
"Dari sekitar 630 orang yang pernah bisa pergi ke luar angkasa, hanya sekitar 70 di antaranya merupakan perempuan. Jadi, saya telah bekerja keras untuk memastikan bahwa ini lebih mudah diakses oleh semua orang di seluruh dunia."
Overview Effect
Sara Sabry/Foto: Instagram.com/astrosarasabry |
Ketika pergi ke luar angkasa, Sabry menjelaskan bahwa dia mengalami fenomena yang sering dibicarakan di bidang luar angkasa, yaitu Overview Effect. "Itu mengubah pandangan Anda tentang segalanya," kata Sabry. "Ketika saya kembali, saya merasakan perasaan yang sangat aneh, perasaan seolah-olah seseorang merenggut saya dari tempat saya seharusnya berada."
Bagi Sabry, ada kejelasan tentang dampak yang dapat kita berikan terhadap dunia dan bagaimana dampak ini bisa jauh lebih besar daripada yang mungkin kita pikirkan atau yakini. Dia juga percaya kita semua memiliki kewajiban untuk berkontribusi dengan cara apa pun yang kita bisa untuk kebaikan yang lebih besar.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!