Demai Granali yang berusia 39 tahun menciptakan Titas of BTS pada tahun 2020 saat pandemi COVID-19 melanda, yang memaksa semua orang mengisolasi diri di rumah sehingga memiliki banyak waktu menggunakan internet. Dalam bahasa Tagalog, titas memiliki arti bibi atau perempuan yang lebih tua. Sesuai namanya, grup ini hanya menerima ARMY—sebutan untuk penggemar BTS, boyband asal Korea Selatan—dari generasi yang lebih tua.
Sejak saat itu, grup Facebook Titas of BTS telah membuktikan bahwa fangirling bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa memandang usia. Karena usia mereka yang dianggap terlalu tua dan dipermalukan karena terobsesi dengan anggota boyband yang lebih muda, grup ini menjadi ruang yang aman untuk terhubung satu sama lain dan menawarkan versi diri mereka yang lebih bersemangat dan autentik.
Tawarkan Zona Fandom Bebas Pilihan
Titas of BTS/Foto: Instagram.com/armyconnectph |
Sama seperti titas lainnya, Granali mengakui bahwa dia telah dihakimi oleh teman dan keluarga karena menyukai BTS di usianya yang terbilang tidak muda lagi. Itulah alasan Granali membuat Titas of BTS di Facebook, agar dia dan para titas lain dapat mengekspresikan diri mereka secara terbuka dan menjalin ikatan yang lebih dalam.
"Anda dapat membuka diri dan menempatkan diri Anda di luar sana serta Anda dapat berharap orang lain akan melakukan hal yang sama," kata Granali. Salah satu titas yang bergabung dengan Titas of BTS adalah Crystal Sevilla, yang menjadi ARMY setelah putranya yang memiliki kebutuhan khusus sangat menyukai lagu BTS Dynamite selama lockdown Covid-19.
Titas of BTS/Foto: Instagram.com/erikachii |
Seperti dilansir dari Insider, ibu tunggal berusia 39 tahun itu mendapati dirinya tertarik dengan BTS setelah mendengarkan lagu Black Swan. Memiliki pesan 'kematian pertama' seorang artis atau ketika seorang artis kehilangan gairahnya, Sevilla mengatakan bahwa lagu tersebut mengingatkannya bahwa dia tidak harus mengorbankan apa yang dia sukai hanya karena dia hidup bersama orang lain.
"Saat tumbuh dewasa, yang saya tahu hanyalah melukis. Itu adalah satu hal yang paling saya sukai," kata Sevilla. "Tiba-tiba prioritas saya berubah karena saya memiliki seorang putra dan perlahan saya menemukan diri saya melepaskannya. Saya begitu terjebak dalam kesibukan sehari-hari sehingga saya tidak menyadari bahwa saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk berduka karena berpisah dengan hasrat itu."